Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut melantik pejabat eselon II pada 3 unit eselon I baru, yakni Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF), Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (DJSPSK), serta Badan Teknologi Informasi dan Intelijen Keuangan (BTIIK).
Sri Mulyani berharap DJSEF bisa menjadi motor utama dalam perumusan kebijakan makro fiskal yang adaptif terhadap dinamika global dan prioritas pembangunan nasional.
"Saya minta DJSEF menangkap perubahan dari prioritas pimpinan negara yang baru, lingkungan global dan nasional yang bergerak dan dinamis, serta fokus bagaimana mendesain kebijakan makro dan fiskal yang menjawab tantangan yang ada," katanya, dikutip pada Minggu (15/6/2025).
Sementara itu, Sri Mulyani meminta DJSPSK untuk memperkuat stabilitas dan pendalaman sektor keuangan sebagai bagian dari implementasi UU 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
DJSPSK perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga sektor keuangan, mulai dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan, hingga lembaga keuangan bank dan nonbank.
"DJSPSK juga bertanggung jawab merumuskan hubungan internasional melalui divisi bilateral dan multilateral pada saat dunia sedang terfragmentasi. Ini membutuhkan leadership dari pada pejabat eselon II-nya, selain tentu dipimpin oleh ibu dirjen yang baru [Masyita Crystallin]," ujar Sri Mulyani.
BTIIK selaku badan baru diminta untuk memperkuat kecerdasan digital dan analisis berbasis data dalam tata kelola keuangan negara. Terlebih, tak semua manusia ataupun institusi yang memahami implikasi teknologi digital dalam kehidupan, baik personal maupun dalam bernegara.
"Teknologi digital adalah suatu keniscayaan. Ini adalah tugas yang sangat exciting karena tidak ada batasannya dan belum ada presedennya," ujar Sri Mulyani. (rig)