Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (kedua kanan) usai melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Pertemuan tersebut membahas dukungan likuiditas untuk pembiayaan program 3 juta rumah. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) perumahan guna mendukung program 3 juta rumah. Rencana penerbitan SBN perumahan juga telah dibicarakan dengan Kementerian Perumahan dan Permukiman, serta Bank Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerbitan SBN dapat dilakukan untuk meningkatkan dukungan APBN terhadap pengadaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Nanti [hasil penerbitan SBN perumahan] akan dialokasikan, terutama di dalam pembiayaan MBR ini," katanya, dikutip pada Jumat (21/2/2025).
SBN merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai salah satu cara untuk membiayai kebijakan dan programnya. Penerbitan SBN dapat dilakukan untuk pembiayaan program tertentu, seperti Green Sukuk Ritel untuk membiayai proyek ramah lingkungan.
Sri Mulyani menuturkan penyediaan 3 juta rumah bagi MBR ini membutuhkan kerja sama antara instrumen fiskal dan moneter. Dari sisi fiskal, APBN selama ini juga telah memberikan berbagai dukungan untuk MBR.
Contoh, pemberian suku bunga rendah untuk kredit rumah kepada MBR melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pemerintah juga memberikan suntikan dana melalui penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).
"Untuk rumah yang MBR, masyarakat berpendapatan rendah memang akan menikmati subsidi sehingga biaya dari dananya itu tadi harus berasal dari dana yang paling murah, yaitu dari APBN langsung," ujarnya.
Sri Mulyani menyebut pemerintah akan memodifikasi mekanisme FLPP sehingga volumenya dapat meningkat. Harapannya, permintaan perumahan dari kelompok MBR juga bisa terus meningkat.
Selain itu, dia turut menegaskan pengelolaan APBN termasuk untuk mendukung berbagai program Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Kemenkeu pun melakukan inovasi pembiayaan guna memastikan disiplin fiskal tetap terjaga. (rig)