Ilustrasi. Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite pada kendaraan konsumen di SPBU Jalan Veteran, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/10/2024). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan menyiapkan kebijakan baru guna mewujudkan penyaluran subsidi energi yang tepat sasaran.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan Prabowo telah memerintahkan kepada jajaran menteri untuk melakukan kajian sehingga subsidi bisa tersalur secara tepat sasaran, tepat penerima, dan tepat alokasi.
"Subsidi itu akan diberikan lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang sangat membutuhkan," katanya, dikutip pada Kamis (31/10/2024).
Menurut Hasan, salah satu kebijakan yang dipertimbangkan ialah penyaluran subsidi langsung ke penerima, bukan terhadap barang.
"Jadi, tidak ada lagi subsidi yang salah sasaran, subsidinya ke orang sekarang," tuturnya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) bersama kementerian teknis lainnya juga diperintahkan untuk melakukan sinkronisasi data sehingga subsidi dapat tersalurkan secara tepat sasaran kepada lapisan masyarakat yang membutuhkan.
"Sinkronisasi sudah ditunjuk tadi, BPS yang akan menyiapkan data-datanya. Seluruh kementerian akan terlibat, tetapi leading sector-nya BPS," ujar Hasan.
Prabowo juga memerintahkan menteri-menterinya untuk menyelesaikan kajian terkait dengan subsidi energi tersebut dalam waktu 2 pekan.
Sementara itu, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menilai data tunggal diperlukan agar subsidi bisa disalurkan secara tepat sasaran kepada kelompok miskin.
"Kalau bisa subsidi itu memang langsung ke sasaran, yakni orang atau keluarga. Tidak melalui BBM atau infrastruktur lainnya. Jadi, ada PKH, ada subsidi pangan," katanya.
Sebagai informasi, anggaran subsidi energi pada tahun depan telah ditetapkan senilai Rp203,4 triliun, naik 5,5% dibandingkan dengan outlook anggaran subsidi energi 2024 senilai Rp192,75 triliun(rig)