Foto suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (21/6/2024). Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi pada tahun 2025 sebesar Rp1.850 triliun hingga Rp1.900 triliun sebagai syarat supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada semester I/2024 telah mencapai Rp829,9 triliun, 50,3% dari target yang ditetapkan senilai Rp1.650 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi pada semester I/2024 tercatat tumbuh 22,3%.
"Alhamdulillah tumbuh 22,3%, kemudian penyerapan tenaga kerja itu 1,22 juta orang. Dengan target Rp1.650 triliun kita sudah mencapai 50,3%. Jadi, yang jadi penerus saya dia tinggal mencari 49,7%," ujar Bahlil, Senin (29/7/2024).
Bila diperinci asalnya, realisasi investasi sepanjang semester I/2024 terdiri dari investasi domestik senilai Rp408,2 triliun dan investasi asing senilai Rp421,7 triliun.
Bila diperinci secara sektoral, Kementerian Investasi/BKPM mencatat kegiatan penanaman modal yang terkait dengan hilirisasi kian mendominasi realisasi investasi. Pada semester I/2024, realisasi investasi pada sektor terkait hilirisasi mencapai Rp181,4 triliun.
"Ini setara dengan hampir 22% [dari total realisasi investasi semester I/2024," ujar Bahlil.
Secara lebih terperinci, realisasi investasi yang terkait dengan pembangunan smelter nikel, tembaga, bauksit, dan timah mencapai Rp114,1 triliun. Adapun realisasi investasi terkait pulp and paper mencapai Rp24,5 triliun, sedangkan realisasi investasi terkait hilirisasi minyak kelapa sawit mencapai Rp23,6 triliun.
Terkait dengan mobil listrik, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada industri tersebut sepanjang semester I/2024 masih senilai Rp6 triliun. (sap)