Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan (kedua kanan depan) dan Muhaimin Iskandar (kanan depan) memasuki ruangan saat akan menyerahkan syarat pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari, di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
JAKARTA, DDTCNews - Calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar berencana meningkatkan rasio pajak dari 10,4% menjadi maksimal 16% bila terpilih.
Merujuk pada dokumen visi, misi, dan program Anies dan Cak Imin, peningkatan rasio pajak bakal dicapai lewat perluasan basis dan perbaikan kepatuhan pajak. Rasio pajak 16% tersebut ditargetkan tercapai pada 2029.
"Meningkatkan penerimaan negara melalui perluasan basis dan perbaikan kepatuhan pajak untuk meningkatkan rasio pajak dari 10,4% (2022), menjadi 13,0%-16,0% (2029)," bunyi dokumen visi, misi, dan program Anies dan Cak Imin, dikutip Kamis (20/10/2023).
Terkait dengan insentif pajak, Anies dan Cak Imin berencana untuk memastikan tax holiday, tax allowance, dan insentif pajak lainnya diberikan secara terencana dan terkendali guna menghasilkan manfaat ekonomi yang optimal dan risiko fiskal yang rendah.
Dalam dokumen yang sama, Anies dan Cak Imin berencana untuk memprioritaskan belanja produktif dan menekan belanja nonproduktif dalam rangka menghasilkan ruang fiskal yang lebar.
Adapun utang negara akan dikelola secara bertanggung jawab dan rasio utang ditargetkan turun dari 38,1% pada 2023 menjadi kurang dari 30% pada 2029.
Dari sisi perencanaan anggaran, Anies dan Cak Imin mengaku akan mendorong konsep penganggaran multitahun. APBN akan disusun setidaknya untuk 3 tahun ke depan dalam kerangka medium term expenditure framework guna meningkatkan kepastian pendanaan dan kehati-hatian fiskal.
"APBN tahun terdekat disetujui oleh DPR dengan lampiran APBN 2 tahun berikutnya," bunyi dokumen visi, misi, dan program Anies dan Cak Imin.
Bauran kebijakan fiskal ini ditargetkan mampu mendukung upaya peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Adapun pertumbuhan ekonomi pada 2025 dan 2029 ditargetkan mencapai 5,5% hingga 6,5% per tahun. (sap)