Pekerja menata beras dalam karung di gudang penyimpanan Kantor Wilayah Perum Bulog Aceh, di kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (16/5/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2023 hanya sebesar 4%.
Inflasi pada Mei 2023 tercatat lebih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Pada Maret dan April 2023, inflasi tercatat mencapai 4,97% dan 4,33%.
"Dengan capaian ini, inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Senin (5/6/2023).
Pudji mengatakan kelompok komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi Mei 2023 antara lain transportasi dengan andil sebesar 1,29%; makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,13%; dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48%.
Secara lebih terperinci, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi antara lain bensin dengan andil sebesar 0,91%, beras sebesar 0,38%, rokok kretek filter sebesar 0,23%, kontrak rumah sebesar 0,13%, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13%.
Bila diperinci berdasarkan komponennya, inflasi pada komponen harga diatur pemerintah atau administered price tercatat masih tinggi, yakni sebesar 9,52%.
Adapun inflasi inti pada Mei 2023 tercatat sebesar 2,66%. Inflasi inti pada bulan lalu didorong oleh kenaikan kontrak dan sewa rumah, biaya perguruan tinggi, emas perhiasan, dan upah asisten rumah tangga.
Terakhir, inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food tercatat sebesar 3,28% akibat kenaikan harga beras, telur ayam ras, bawang putih, dan bawang merah. (sap)