Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2023 di Jakarta, Senin (8/5/2023). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan pada kuartal I-2023 masih terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Selaku pemegang saham terbesar ketiga di Islamic Development Bank (IsDB), Indonesia meminta IsDB untuk lebih aktif mendorong kerja sama selatan-selatan untuk menangkal krisis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Governors’ Roundtable Meeting mengatakan IsDB memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan dengan bank pembangunan multilateral lain dalam mendorong kerja sama selatan-selatan.
"Negara anggota IsDB merupakan negara berkembang, sehingga IsDB perlu meningkatkan dukungan pembiayaan pembangunan kepada negara anggota, termasuk melalui kerja sama selatan-selatan, dan memastikan pembiayaan murah, seperti melalui hibah atau pendanaan campuran," kata Sri Mulyani, dikutip pada Sabtu (20/5/2023).
Sri Mulyani mengatakan Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam memberikan dukungan kepada negara berkembang yang merupakan bagian dari kawasan selatan, terutama sejak dibentuknya Lembaga Dana Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Aid.
Hingga hari ini, Indonesian Aid telah mengelola dana abadi senilai US$551,7 juta dan menyalurkan dana kelolaannya senilai US$7,5 juta kepada 23 negara dalam bentuk hibah.
Pada tahun ini, Indonesian Aid berencana untuk menyalurkan dana senilai US$17,2 juta kepada negara berkembang melalui kerja sama dengan IsDB dan mitra lainnya.
Seiring dengan penambahan modal yang dilakukan oleh Indonesia, Sri Mulyani mengatakan Indonesia siap mendukung IsDB sebagai bank pembangunan multilateral bagi negara-negara kawasan selatan.
"Masuknya Indonesia sebagai salah satu pemegang saham utama akan memberikan kesempatan untuk menempatkan wakil pada dewan direktur secara permanen, serta diharapkan akan meningkatkan kapasitas pinjaman, meningkatkan perannya dalam membantu negara-negara anggota, memperkuat permodalan IsDB, dan berkontribusi secara global dalam mewujudkan kesejahteraan umat Islam," ujar Sri Mulyani.
Untuk diketahui, penambahan modal oleh Indonesia pada IsDB dilakukan melalui mekanisme special capital increase. Lewat penambahan modal ini, Indonesia resmi menjadi pemegang saham ketiga terbesar di IsDB setelah Arab Saudi dan Libya. (sap)