JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) akan menyelenggarakan kegiatan Pajak Bertutur 2019.
Kegiatan akan dibagi menjadi dua bagian. Pertama, kegiatan yang dilakukan secara serentak oleh seluruh instansi vertikal DJP pada besok, Jumat (22/11/2019). Kedua, kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Pusat DJP pada Senin (25/11/2019).
“Melalui Pajak Bertutur, budaya sadar pajak ditanamkan sejak dini agar menjadi salah satu karakter generasi bangsa yang cinta Tanah Air,” demikian pernyataan DJP dalam akun resmi Instagram-nya, Kamis (21/11/2019).
Kegiatan Pajak Bertutur ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat inklusi kesadaran pajak sekaligus membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan pendidikan. Tahun ini, DJP mengambil tema ‘Guru, Baktimu Tiada Tara’. Hal ini sekaligus menjadi salah satu bagian penghormatan dalam memperingati Hari Guru pada 25 November 2019.
Dalam laman resminya, DJP menjabarkan latar belakang penyelenggaraan kegiatan ini adalah adanya fakta-fakta yang menunjukkan masih rendahnya kesadaran pajak di kalangan wajib pajak dan masyarakat Indonesia.
Beberapa fakta yang dimaksud antara lain, pertama, selama 2009-2018, penerimaan pajak belum pernah mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Kedua, tingkat kepatuhan perpajakan (formal dan material) masih rendah.
Ketiga, masih banyaknya potensi ekonomi nasional yang belum tergali. Keempat, masyarakat yang masih memandang DJP sebagai instansi yang kurang dipercaya.
Di sisi lain, bonus demografi Indonesia 2010-2045 harus dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Untuk membangun masa depan perpajakan Indonesia maka perlu dipersiapkan generasi bangsa yang memiliki kesadaran pajak yang lebih baik.
“Budaya sadar pajak harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan agar kesadaran pajak menjadi salah satu karakter generasi bangsa yang cinta Tanah Air dan bela negara melalui kesadaran melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan,” imbuh DJP.
Kegiatan Pajak Bertutur diharapkan dapat menjadi penarik perhatian masyarakat dan pemangku kepentingan dunia pendidikan untuk menyadari adanya program pajak masuk dalam pendidikan. Selanjutnya, diharapkan ada dukungan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Hal tersebut menjadi krusial mengingat pajak merupakan tulang punggung pembiayaan pembangunan dalam rangka mewujudkan tujuan negara. Untuk itu diperlukan sikap sadar dan taat pajak dari segenap warga negara Indonesia sebagai bentuk kegotongroyongan warga negara dalam memikul beban pembangunan. (kaw)