Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah akan kembali membuka penerimaan aparatur sipil negara (ASN) pada Oktober 2019.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan penerimaan ASN baru pada 2019 ini akan dibuka kembali. Adapun total kebutuhan ASN nasional pada tahun ini sebanyak 254.173 orang.
“Total kebutuhan ASN nasional 2019 sejumlah 254.173 yang mencakup 100.000 ribu formasi CPNS [calon pegawai negeri sipil] dan 100.000 formasi P3K [pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja] tahap Kedua,” kata Bima dalam siaran pers, yang dilansir Setkab, Rabu (31/7/2019).
Dia memproyeksi akan sebanyak 5,5 juta pelamar yang akan mengikuti seleksi penerimaan ASN pada Oktober 2019. Jumlah itu melebihi pelamar pada tahun lalu sebanyak 3,6 juta, dengan rincian pelamar di 76 instansi pusat mencapai 1,4 juta dan pelamar di 481 instansi daerah sebanyak 2,2 juta.
Dari aspek infrastruktur seleksi, sambung Bima, ada 108 titik lokasi di seluruh Indonesia yang dapat dimanfaatkan. BKN, sambungnya, telah bekerja sama dengan sejumlah instansi pusat dan daerah untuk penyediaan infrastruktur pelaksanaan seleksi ASN.
“Jumlah ini tentu tidak cukup untuk pelaksanaan seleksi serentak. Oleh karena itu, beberapa opsi sedang disiapkan dengan kerja sama instansi di pusat dan daerah,” imbuhnya.
Selaku Ketua Pelaksana Panitia Seleksi ASN Nasional (Panselnas), Bima menyampaikan sejumlah kendala yang dialami pelamar CPNS 2018. Permasalahan yang membuat peserta tidak memenuhi syarat administrasi ini diharapkan tidak terulang pada tahun ini.
Beberapa kendala itu antara lain, pertama, database kependudukan yang tidak update, terutama lesulitan pelamar melakukan update Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) daerah dan pusat.
Kedua, sejumlah ijazah pelamar tidak sesuai kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan. Ketiga, KTP yang diunggah pelamar tidak jelas/bukan KTP asli. Keempat, sejumlah dokumen pendukung yang dilampirkan tidak lengkap. (kaw)