Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)Â Suhariyanto.
JAKARTA, DDTCNews—Optimisme pelaku usaha dan konsumen atas kondisi ekonomi menurun, ditandai dengan penurunan Indeks Tendensi Bisnis dan Konsumen pada kuartal III/2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)Â Suhariyanto mengatakan turunnya optimisme pada kuartal III tahun ini tidak lepas dari berlalunya momen Idul Fitri pada kuartal II/2018, sehingga, faktor pendorong ekonomi kurang terasa pada kuartal III/2018.
"Indeks Tendensi Bisnis (ITB) masih di atas 100, yaitu 108,05. Angka ini lebih rendah dari ITB kuartal II/2018 yang mencapai 112,82. Jadi jika dibandingkan dengan kuartal II, ini sedikit pesimistis," katanya di Kantor BPS, Senin (5/11/2018).
Menurut Kecuk, panggilan akrab Suhariyanto, angka tersebut masih aman. Pasalnya angka masih bergerak di atas nilai 100 yang menunjukan kondisi bisnis pada kuartal berjalan lebih baik dibanding kuartal sebelumnya.
Namun, apabila angkanya kurang dari 100, maka hal tersebut mengindikasikan kondisi bisnis pada kuartal berjalan menurun dari periode sebelumnya.Â
Hingga tutup tahun, BPS memproyeksikan ITB tidak akan banyak berubah. Pesimisme masih melingkupi pelaku usaha terlebih masih suramnya peluang naiknya pesanan dari luar negeri. Pada kuartal IV, indikator ini diproyeksikan berada pada angka 97,45.
"Kuartal IV, ITB diperkirakan ada di angka 106,45. Pelaku usaha masih akan mengandalkan konsumsi dalam negeri untuk meningkatkan pesanan," tandasnya.
Setali tiga uang, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) juga ikut pesimistis di kuartal III. Kecuk menjelaskan rendahnya ITK periode ini karena konsumen nasional tak melihat adanya peningkatan pendapatan.
Seperti yang terjadi di kuartal II melalui momen Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke 13 bagi pegawai pemerintah. Adapun ITK pada kuartal III/2018 tercatat sebesar 101,23. Angka ini lebih rendah dari kuartal II/2018 yang tercatat sebesar 125,43.
"Konsumen masih agak pesimis. Drop agak jauh karena di kuartal II ada momen THR jadi ada tambahan pendapatan. Harapannya di kuartal IV sedikit lebih baik," terangnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.