Ilustrasi.
MADRID, DDTCNews – Pemerintah Spanyol berencana mengenakan pajak khusus secara temporer terhadap orang-orang kaya guna membiayai belanja penanganan inflasi.
Menteri Keuangan Spanyol Maria Jesus Montero mengatakan pajak tersebut rencananya dikenakan terhadap 1% orang terkaya di negara tersebut. Jika tidak ada aral melintang, pajak khusus tersebut akan dikenakan selama 2 tahun.
"Kami akan menggunakan skema perpajakan yang sama dengan windfall tax terhadap perusahaan energi dan perbankan. Untuk 2 tahun ke depan, mereka yang paling kaya diminta untuk memberikan kontribusi lebih," katanya, dikutip pada Jumat (23/9/2022).
Montero menuturkan pemerintah saat ini membahas usulan kebijakan pajak tersebut dengan DPR. Dia berharap keputusan pajak khusus tersebut dapat keluar dalam waktu dekat ini dan mulai dikenakan pada pertengahan 2023.
Dia menjelaskan dana yang terkumpul dari pajak khusus dan windfall tax tersebut akan dipakai untuk membiayai kebijakan-kebijakan penanganan inflasi seperti penyelenggaraan transportasi umum gratis hingga subsidi BBM.
Sebagai informasi, Spanyol mencatatkan inflasi pada Agustus sebesar 10,5% atau 1,4 poin lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi di kawasan Eropa.
Parlemen juga telah menyetujui penerapan windfall tax terhadap sektor energi dan perbankan sejak awal 2023 hingga 2024. Windfall tax diusulkan hanya berlaku atas perusahaan energi dan bank dengan omzet di atas EUR1 miliar.
Tarif windfall tax terhadap perusahaan energi sebesar 1,2%, sedangkan sektor perbankan diusulkan dikenakan sebesar 4,8%.
Windfall tax diperkirakan akan memberikan tambahan penerimaan pajak senilai EUR3,5 miliar per tahun yang terdiri atas setoran EUR1,5 miliar per tahun dari sektor perbankan dan setoran EUR2 miliar per tahun dari sektor energi. (rig)