Ilustrasi. Pekerja berdiri sembari memegang potongan tipis semikonduktor pada Kamis (30/06/2022). (ANTARA FOTO/Samsung Electronics/Handout via REUTERS/wsj/UYU)
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Kongres AS menyepakati undang-undang baru yang mengatur terkait dengan pemberian stimulus bagi industri produsen semikonduktor.
Presiden AS Joe Biden mengatakan undang-undang berjudul Creating Helpful Incentives to Produce Semiconductors for America Act tersebut telah disetujui oleh 243 anggota House of Representative dan 64 senator.
"Undang-undang ini akan meningkatkan produksi semikonduktor dalam negeri dan memperkuat ketahanan nasional," katanya setelah disetujuinya undang-undang tersebut, dikutip pada Jumat (29/7/2022).
Biden menuturkan pemberian stimulus tersebut akan mengurangi ketergantungan AS terhadap suplai semikonduktor dari luar negeri. Pemerintah menyiapkan stimulus senilai US$54 miliar untuk industri yang melaksanakan produksi atau penelitian atas semikonduktor.
Selain itu, insentif berupa kredit pajak sebesar 25% dari nilai investasi juga akan diberikan kepada produsen semikonduktor hingga 2026.
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan AS sempat mampu menyuplai 40% kebutuhan semikonduktor global. Saat ini, kapasitas produksi semikonduktor AS terus menurun dan hanya mampu menyuplai 12% kebutuhan global.
Pada 2019, hampir 80% semikonduktor disuplai oleh pabrikan dari Asia. Situasi tersebut harus diperbaiki guna mengurangi ketergantungan AS terhadap semikonduktor yang diimpor dari negara-negara Asia, khususnya China.
"China telah menanamkan modal hingga US$150 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi semikonduktornya. AS jauh tertinggal," ujar Raimondo seperti dilansir npr.org. (rig)