Ilustrasi. (foto: blacknote.com)
CAPE TOWN, DDTCNews – Pemerintah Afrika Selatan berencana mulai mengenakan pajak atas produk vape, baik yang mengandung nikotin maupun non-nikotin.
Departemen Keuangan telah mengajukan proposal tentang perpajakan atas electronic nicotine and non-nicotine delivery systems (ENDS). Tujuan pemajakan ini adalah untuk mereduksi penggunaan tembakau di kalangan muda.
“Di pasar (negara) lain, penggunaan vape di kalangan kaum muda terus tumbuh dan menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap inisiasi merokok dan konsumsi tembakau kaum muda,” jelas departemen keuangan, Selasa (4/1/2022).
Sebagi informasi, ENDS adalah produk heterogen yang menggunakan koil bertenaga listrik untuk memanaskan dan mengubah cairan menjadi aerosol, yang dihirup oleh pengguna. Produk vape juga termasuk dalam golongan produk ini.
Pasar ENDS di Afrika Selatan masih dalam masa pertumbuhan. ENDS diperkenalkan sebagai produk pengurangan dampak buruk atau pengurangan risiko ketimbang produk tembakau tradisional. Namun, pemerintah tetap khawatir atas produk tersebut.
Seperti dilansir businesstech.co.za, Departemen Keuangan menyatakan kekhawatirannya perihal vape yang memiliki potensi merusak upaya pengendalian tembakau, termasuk merusak kesehatan warga secara umum.
Hingga ini, produk vape belum diatur di Afrika Selatan. Rokok elektrik juga tidak tercakup dalam UU Pengendalian Produk Tembakau. Pemerintah pun mengusulkan RUU Pengendalian Produk Tembakau dan Sistem Pengiriman Nikotin Elektronik sehingga mendapatkan perlakuan yang sama seperti rokok.
Departemen Keuangan telah mengindikasikan pajak akan dikenakan pada perangkat dan cairan yang digunakan di dalam vape. Jika tidak ada aral melintang, produk dengan konsentrasi nikotin yang lebih tinggi akan dikenakan pajak yang lebih tinggi pula. (vallen/rig)