Ilustrasi.
BERLIN, DDTCNews - Kementerian Keuangan Jerman menyampaikan proyeksi penerimaan pajak pada tahun ini akan mengalami tekanan karena munculnya gelombang keempat pandemi Covid-19 di Eropa.
Kemenkeu menyatakan realisasi penerimaan pajak federal meningkat signifikan sampai dengan November 2021. Setoran pajak mampu tumbuh sebesar 15,4% dengan nominal penerimaan senilai €54,9 miliar atau sekitar Rp883 triliun.
"Sementara itu, pendapatan pajak gabungan pemerintah pusat dan daerah naik 10,2% dalam 11 bulan pada tahun ini," sebut Kemenkeu, dikutip pada Rabu (22/12/2021).
Otoritas fiskal memperkirakan gelombang baru penularan virus Corona akan memengaruhi kinerja ekonomi Jerman pada Desember 2021. Pada gilirannya, hal tersebut berpotensi membuat penerimaan pajak tidak setinggi bulan sebelumnya.
Proyeksi pertumbuhan penerimaan pajak pusat dan daerah tidak akan mencapai dobel digit pada tahun ini. Varian Omicron diprediksi membuat pertumbuhan penerimaan pajak bergerak sekitar 9% untuk satu tahun penuh.
"Pemulihan telah mendorong kenaikan pendapatan pajak, tetapi telah berkurang akhir-akhir ini karena gelombang keempat Covid-19," jelas Kemenkeu.
Penularan Covid-19 memengaruhi rantai pasok produksi karena pemerintah kembali menerapkan pembatasan sosial. Aktivitas yang terganggu antara lain aktivitas produksi dan distribusi perdagangan laut karena adanya kebijakan karantina.
Sementara itu, tingkat inflasi sampai dengan November 2021 sebesar 5,2%. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Moderasi inflasi diperkirakan akan terjadi mulai Januari 2022.
"Kesulitan pasokan akan berlangsung sepanjang musim dingin dan dapat menjadi beban bagi ritel serta industri," sebut Kemenkeu seperti dilansir investing.com. (rig)