SEWINDU DDTCNEWS
AMERIKA SERIKAT

Elon Musk Nge-Tweet Lagi, Pastikan Bayar Pajak Rp158 Triliun Tahun Ini

Syadesa Anida Herdona
Selasa, 21 Desember 2021 | 14.00 WIB
Elon Musk Nge-Tweet Lagi, Pastikan Bayar Pajak Rp158 Triliun Tahun Ini

Elon Musk. (Foto: Getty Images/bbc.com)

NEW YORK, DDTCNews – Kicauan Elon Musk kembali menjadi topik perbincangan. Seminggu berselang sejak kicauan mengenai dirinya yang akan menjadi pembayar pajak terbesar dalam sejarah Amerika, kali ini Musk menyebutkan nominal pajak yang akan dibayarnya tahun ini.

Dalam kicauan akun Twitternya, Musk menyatakan dirinya akan membayar pajak lebih dari US$11 miliar tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan Rp158 triliun.

“Untuk kalian yang mungkin bertanya-tanya, saya akan membayar pajak lebih dari US$11 miliar tahun ini,” tulisnya dalam akun Twitter miliknya, dikutip Selasa (21/12/2021).

Sebelumnya dalam laporannya yang dirilis Business Insider, diperkirakan jumlah pajak yang harus dibayar Musk tahun ini mencapai US$12 miliar atau setara Rp172 triliun. Musk bahkan disebut-sebut sebagai pembayar pajak dengan nominal terbesar di Amerika Serikat.

Pekan lalu, pria yang dinobatkan sebagai “Person of The Year” oleh majalah Time tersebut terlibat perang kata di Twitter dengan senator Elizabeth Warren. Musk membalas kicauan Warren yang menyebut dirinya tak benar-benar membayar pajak. Simak ‘Elon Musk: Saya Bayar Pajak Lebih Banyak dari Orang Amerika Manapun.’

Kicauan Warren tersebut didorong dari dukungannya akan pengenaan pajak untuk para miliarder. Jika berhasil diterapkan, pajak ini akan memengaruhi para miliarder yang memiliki aset lebih dari US$1 miliar atau mereka yang memiliki pendapatan lebih dari US$100 juta selama 3 tahun berturut-turut.

Forbes melaporkan setidaknya sudah ada 700 orang terkaya di Amerika Serikat yang akan terkena pajak tersebut. Tak luput di dalamnya CEO Tesla yang dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia juga masuk ke dalam daftar.

Dilansir CBS News, pada Oktober lalu, Bos Tesla dan SpaceX tersebut dinobatkan sebagai orang pertama di dunia yang memiliki harta kekayaan lebih dari US$300 miliar. Hartanya bahkan lebih besar dibanding jumlah produk domestik bruto (PDB) Finlandia, Chile, dan Vietnam. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.