Sejumlah wisatawan sedang menikmati salah satu objek wisata di Bangkok, Thailand. Departemen Pendapatan Thailand khawatir penerimaan pajak tahun ini kembali shortfall karena banyak emiten mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. (Foto: ttgasia.com)
BANGKOK, DDTCNews - Departemen Pendapatan Thailand khawatir penerimaan pajak tahun ini kembali mengalami shortfall karena banyak emiten atau perusahaan publik masih mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19.
Dirjen Pendapatan Ekniti Nitithanprapas mengatakan institusinya memperkirakan laba perusahaan publik menurun hingga 40% tahun ini. Menurutnya, penurunan laba tersebut akan langsung berdampak pada penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan.
"PPh badan dari perusahaan publik menyumbang 30% pada pengumpulan PPh badan dari semua perusahaan di Thailand," katanya kepada wartawan di Bangkok, Selasa (18/5/2021).
Ekniti mengatakan penurunan laba akan membuat pajak yang disetorkan menjadi lebih sedikit. Jika hal itu terjadi, target penerimaan pajak pada tahun fiskal 2020/2021 berpotensi tidak tercapai. Tahun ini, pemerintah menetapkan target penerimaan 2,08 triliun baht atau sekitar Rp946 triliun.
Dia menyebut perusahaan publik akan menyetorkan PPh badan kepada Departemen Pendapatan bulan depan. Pajak itu dihitung atas perolehan laba pada periode akuntansi 2020, ketika pandemi Covid-19 mulai merebak di Thailand.
Pada tahun fiskal 2019/2020 yang berakhir pada September 2020, otoritas mampu mengumpulkan penerimaan pajak senilai 1,833 triliun baht atau Rp831,6 triliun, terkontraksi 8,7% dan hanya 86,6% dari target.
Pada Oktober 2020-Maret 2021 atau semester I tahun fiskal 2021, seperti dilansir bangkokpost.com, departemen hanya mampu mengumpulkan penerimaan pajak sebesar 735 miliar baht atau Rp333,4 triliun, masih terkontraksi 9,4%.
Total penerimaan perpajakan dari 3 institusi di Thailand ditambah kontribusi pendapatan dari BUMN semester I tahun fiskal 2021 tercatat 1,018 triliun baht atau Rp461,8 triliun. Realisasi itu menunjukkan kontraksi 10,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.