KAMBOJA

Insentif Pajak Bagi Industri Penerbangan dan Pariwisata Diperpanjang

Dian Kurniati
Jumat, 26 Maret 2021 | 10.04 WIB
Insentif Pajak Bagi Industri Penerbangan dan Pariwisata Diperpanjang

Ilustrasi. (DDTCNews)

PHNOM PENH, DDTCNews – Pemerintah Kamboja memperpanjang pemberian insentif pajak untuk membantu pemulihan dunia usaha di tengah pandemi Covid-19 selama 3 bulan atau hingga Juni 2021, dari yang seharusnya berakhir bulan ini.

Perpanjangan insentif ini berlaku untuk industri maskapai penerbangan dan pelaku usaha di bidang pariwisata. "Kebijakan ini diperpanjang untuk mengurangi dampak wabah Covid-19 pada situasi sosial-ekonomi masyarakat, serta untuk terus mendukung bisnis," kata pemerintah, Kamis (25/3/2021).

Dalam keterangan resmi, pemerintah menyatakan kondisi maskapai saat ini masih belum pulih dari dampak pandemi. Insentif serupa berlaku pada operator industri pariwisata, termasuk hotel, wisma, dan agen perjalanan yang memenuhi persyaratan.

Pemerintah menyebut pelaku usaha penerbangan dan pariwisata telah mengalami kerugian besar akibat pandemi. Kebijakan itu menjadi salah satu upaya mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada para pekerja.

Selain itu, pemerintah juga memperpanjang pemberian bantuan uang tunai kepada keluarga miskin dan rentan selama 3 bulan. Selain itu, masih ada perpanjangan pemberian subsidi gaji bagi pekerja yang menganggur di sektor garmen dan pariwisata hingga Juni 2021.

Selama perusahaan garmen berhenti beroperasi, pekerja akan menerima subsidi gaji bulanan senilai sebesar US$70 atau Rp986,600, yang US$30 atau Rp433.111 dibayarkan perusahaan dan sisanya ditanggung pemerintah. Sementara pada pekerja industri pariwisata yang menganggur, bisa memperoleh subsidi gaji US$ 40 atau Rp577.482 setiap bulan.

Seperti dilansir khmertimeskh.com, Kerajaan Kamboja telah menutup semua sekolah, fasilitas olahraga, museum, bioskop, dan tempat hiburan untuk menekan penyebaran Covid-19. Sejak 10 Februari 2021, pemerintah telah memulai program vaksinasi dan hingga Rabu (24/3/2021) tercatat 342.000 orang telah memperoleh vaksin. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.