Ilustrasi. (ustr.gov)
NEW DELHI, DDTCNews – India akan menjalin komunikasi dengan perwakilan dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR) yang akan ditunjuk Presiden Joe Biden. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki hubungan dagang kedua negara.
Adapun pejabat yang dinominasikan sebagai USTR pada periode kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah Katherine Tai. Dia dicalonkan sebagai pengganti USTR yang menjabat pada saat ini, yakni Robert Lightizer.
"Ada pergantian pemerintahan di AS dan kami menunggu USTR baru. Setelah USTR baru resmi menjabat, kami akan membuka dialog untuk memperluas hubungan bisnis antara kedua negara melalui akses pasar, tarif, dan cara-cara lain,” ujar Menteri Perdagangan India Piyush Goyal, dikutip pada Kamis (11/2/2021).
Kedua negara diproyeksi akan mencapai kesepakatan (mini trade deal) atas tarif yang dikenakan oleh India atas beberapa komoditas AS, seperti produk pertanian, produk susu, hingga produk-produk teknologi dan komunikasi.
Sebagai imbal baliknya, Biden diharapkan akan memberikan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) kepada eksportir India. Seperti dilansir livemint.com, high level meeting antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan Biden sudah sempat diselenggarakan.
Pada pertemuan tersebut, kedua kepala pemerintahan disebut telah memperbincangkan tentang pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-10, kerja sama mitigasi perubahan iklim, pembentukan Quad, dan lainnya.
Namun demikian, Keterangan resmi dari pemerintah tidak mengindikasikan adanya pembicaraan mengenai perdagangan bilateral antara kedua kepala pemerintahan. Pada keterangan sebelumnya, Biden memberikan sinyal AS masih belum memprioritaskan perjanjian perdagangan.
"Saya tidak akan membuat perjanjian perdagangan baru dengan siapapun sampai kita berhasil menarik investasi yang besar di AS untuk pekerja kita," ujar Biden. (kaw)