Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews – Rapat komite konferensi bikameral antara Senat dan Parlemen Filipina telah menyepakati beberapa pasal pada RUU Pemulihan dan Insentif Pajak untuk Perusahaan (Corporate Recovery and Tax Incentives for Enterprises/CREATE).
Ketua Komisi Keuangan DPR Joey Salceda mengatakan pembahasan mengenai beberapa versi yang saling bertentangan dalam RUU CREATE telah rampung. Dia meyakini RUU itu menjadi langkah penting untuk mereformasi pajak di Filipina.
"Sudah selesai. Kedua panel sekarang siap untuk menandatanganinya," katanya, Minggu (31/1/2021).
Salceda mengatakan RUU CREATE akan memberikan berbagai insentif pajak untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Menurutnya, senat dalam rapat komite telah setuju untuk memberikan insentif jangka pendek pada perusahaan lokal, memperketat kontrol perdagangan gelap di zona ekonomi tertentu, serta memberi insentif yang lebih lama untuk semua area di luar Kawasan Ibu Kota Nasional.
Dengan kesepakatan tersebut, Salceda memproyeksi negara bisa menghemat sekitar P100 hingga P120 miliar atau setara dengan Rp29,17 hingga Rp35 triliun dibandingkan dengan insentif pajak versi awal yang diinginkan senat.
Jika RUU CREATE disahkan, dia berharap akan banyak investasi yang masuk ke Filipina. Dia beralasan ada sekitar P864 miliar atau Rp252 triliun investasi asing hilang selama 3 tahun terakhir karena ketidakpastian upaya reformasi tersebut.
"Semua yang menyangkut ketidakpastian investasi atas rezim pajak sudah selesai," ujarnya, seperti dilansir philstar.com.
Salah satu isi RUU CREATE yang disepakati adalah pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bea masuk atas impor vaksin Covid-19 hingga 2025. Kebijakan itu untuk membantu mempercepat pengadaan vaksin, terutama oleh sektor swasta. (kaw)