Gubernur Iowa Kim Reynolds. (foto: iowa.org)
IOWA, DDTCNews - Gubernur Negara Bagian Iowa, AS, Kim Reynold menyerukan wacana pemangkasan tarif pajak penghasilan (PPh) kembali setelah dua tahun lalu sebelumnya anggota parlemen menyetujui pemotongan PPh terbesar dalam sejarah negara bagian AS tersebut.
"Saya mengusulkan pemotongan PPN dengan tambahan 10% untuk hampir setiap warga Iowa. Kepada yang berpenghasilan rendah, akan menerima 25% pemotongan," kata Reynolds, dikutip Senin (20/01/2020).
Namun, kata Reynold, wacana itu bukan berarti ekonomi saat ini sedang sulit. Sebaliknya, ekonomi Iowa masih kuat di tengah persoalan penurunan harga komoditas, hingga masalah perdagangan internasional yang hingga kini belum rampung.
Rencana Reynold juga didukung anggota parlemen. Senator Iowa Cournoyer mengatakan rencana itu bisa dilakukan mengingat kondisi fiskal Iowa juga terbilang kuat.
"Kami juga memiliki anggaran berimbang. Cadangan kas penuh, dan kami sedang surplus US$490 juta, yang diperkirakan cukup untuk tahun fiskal saat ini," kata Cournoyer yang juga berasal dari partai Republik.
Mengutip WQAD.com, Senin (20/1/2020), pemerintah Iowa juga ingin melonggarkan beban pajak masyarakat dan menarik minat masyarakat tinggal di Iowa di antaranya memangkas tarif pajak properti. Meski begitu, pada saat bersamaan, gubernur juga mengusulkan kenaikan satu persen pada tarif pajak penjualan.
"Saya pikir diskusi tentang pelonggaran pajak terus-menerus, warga Iowa akan selalu menjadi yang terdepan dalam pikiran Republik," tutur Cournoyer.
Di sisi lain, Cournoyer akan memastikan pemerintah Iowa tetap menjalankan prioritasnya tahun ini, terutama untuk pendanaan pada sekolah-sekolah Iowa, meski setoran pajak berkurang imbas dari pelonggaran pajak.
"Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa dan guru," kata dia. (RIG)