MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina sedang mempertimbangkan keringanan pajak, baik untuk pekerja swasta maupun pegawai negeri, di tengah inflasi dan kenaikan biaya hidup.
Menteri Keuangan Ralph Recto mengatakan pemerintah akan menaikkan ambang batas biaya tunjangan pekerja yang bisa mengurangi penghitungan pajak. Menurutnya, insentif ini akan meringankan wajib pajak karena beban pajak yang dibayarkan pekerja menjadi berkurang.
"Kenaikan batas untuk tunjangan bebas pajak ini tidak terlalu berdampak besar bagi pendapatan negara, tetapi pasti akan memberikan perbedaan yang signifikan bagi para pekerja," katanya, dikutip pada Senin (27/10/2025).
Recto menyebut negara bakal kehilangan potensi penerimaan ketika insentif pajak ini digelontorkan. Namun, dia optimistis keringanan pajak ini akan mendongkrak konsumsi rumah tangga lantaran gaji yang diterima akan lebih besar ketimbang sebelumnya.
Insentif yang akan diberikan antara lain kenaikan biaya tunjangan uang kesehatan untuk tanggungan keluarga akan naik dari PHP1.500 menjadi PHP2.000 tiap 6 bulan.
Pemerintah juga akan menaikkan biaya tunjangan beras dari PHP 2.000 menjadi PHP2.500 per bulan. Lalu, biaya tunjangan seragam dan pakaian kerja yang bebas pajak juga dinaikkan dari PHP7.000 menjadi PHP8.000 per tahun.
Tak hanya itu, pemerintah mewacanakan kenaikan batas maksimal untuk beberapa jenis tunjangan tertentu lainnya. Misal, bantuan medis, tunjangan laundry, serta penghargaan karyawan berprestasi, dan hadiah natal atau ulang tahun.
Dilansir dari newsinfo.inquirer.net, pemerintah Filipina menyusun kebijakan ini guna menyesuaikan keadaan pekerja dengan inflasi dan kenaikan biaya hidup. Di samping itu, keringanan pajak ini juga bertujuan meningkatkan daya saing antar sektor usaha. (rig)
