DUBLIN, DDTCNews - Federasi Penata Rambut Irlandia (Irish Hairdressers Federation/IHF) meluncurkan kampanye yang menyerukan penurunan tarif PPN menjadi 9%.
Desakan penurunan tarif PPN dari 13,5% menjadi 9% untuk jasa tata rambut ini disampaikan jelang pembacaan APBN 2026. Penurunan tarif PPN dinilai perlu segera ditempuh untuk menyelamatkan bisnis salon kecantikan, tata rambut, dan pangkas rambut dari kebangkrutan.
"Jika kita tidak menurunkan PPN jadi 9%, harga akan naik, pelanggan akan tertekan, dan ekonomi lokal akan terpukul keras. Banyak anggota kami tidak akan mampu bertahan di bawah rezim saat ini," kata Presiden Federasi IHF Mark O'Keeffe, dikutip pada Kamis (4/9/2025).
O'Keeffe mengatakan besaran tarif PPN akan mempengaruhi minat masyarakat berkunjung ke salon untuk menata rambut. Apabila kunjungan sepi, pengusaha akan kesulitan menutup biaya yang mencakup listrik, asuransi, tenaga kerja, serta produk yang digunakan.
Dia menjelaskan desakan penurunan tarif PPN untuk salon rambut juga sudah disampaikan kepada partai-partai politik koalisi pemerintah. Misal ketika Irlandia Independen bergabung dengan koalisi, mereka menyatakan tarif PPN 9% menjadi salah satu prioritas utama.
Selain itu, pemimpin Partai Fine Gael Simon Harris yang juga menteri luar negeri dan perdagangan serta menteri pertahanan telah berjanji dan berkomitmen untuk menurunkan tarif PPN.
Pengusaha menilai komitmen penurunan tarif PPN tetap perlu disampaikan menteri keuangan saat membacakan APBN 2026. Pengusaha berharap PPN dengan tarif 9% bisa segera diterapkan serta berlaku secara permanen.
"Jika Pemerintah serius ingin menyelamatkan lapangan kerja, kami membutuhkan dukungan paling lambat Januari, karena sejujurnya kami sedang kesulitan dan membutuhkan dukungan sebelum akhir tahun ini," ujarnya dilansir roscommonpeople.ie.
IHF merupakan wadah bagi pemilik salon Irlandia, yang mewakili lebih dari 500 pemilik salon di seluruh negeri. Sektor ini tercatat telah mempekerjakan setidaknya 30.000 orang. (dik)