Ilustrasi.
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan AS kemungkinan besar tidak akan mencapai kesepakatan dengan Kanada terkait dengan penetapan tarif bea masuk.
Menurut Trump, pemerintah AS saat ini masih belum memprioritaskan negosiasi perdagangan dengan Kanada. Untuk itu, barang-barang Kanada kemungkinan besar akan dikenai bea masuk resiprokal secara penuh karena tidak ada kesepakatan antara kedua negara.
"Kita belum memiliki kesepakatan dengan Kanada, kita belum berfokus pada mereka," katanya, dikutip pada Minggu (27/7/2025).
Sementara itu, Menteri Perdagangan Kanada Dominic LeBlanc menuturkan pemerintahnya belum akan mencapai kesepakatan dengan AS pada 1 Agustus 2025. Pemerintah akan memanfaatkan waktu yang ada demi mencapai kesepakatan yang terbaik bagi Kanada.
"Kami akan memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mencapai kesepakatan yang terbaik baik kepentingan ekonomi dan pekerja Kanada," katanya seperti dikutip dari cbc.ca, Minggu (27/7/2025).
Bila kesepakatan antara kedua negara tidak tercapai, barang-barang Kanada akan dikenai bea masuk resiprokal sebesar 35%. Bea masuk dikenakan oleh AS guna menekan defisit neraca dagang AS terhadap Kanada serta menindaklanjuti ketidakmampuan Kanada dalam mencegah masuknya fentanyl ke AS.
"Jika Kanada bekerja sama dengan kami untuk menghentikan aliran fentanyl, kami mungkin akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan surat ini. Bea masuk bisa naik atau turun tergantung pada hubungan AS dengan negara Anda," sebut Trump.
Namun demikian, perlu dicatat, bahwa bea masuk dimaksud tidak akan dikenakan atas barang-barang yang tercakup dalam United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA).
Khusus untuk aluminium dan baja, kedua barang dimaksud dikenai bea masuk sektoral sebesar 50%. Adapun mobil dan komponen mobil dikenai juga bea masuk sektoral dengan tarif khusus sebesar 25%. (rig)