Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Menteri Keuangan Filipina Ralph Recto berencana melarang sepenuhnya penjualan produk vape sekali pakai.
Recto mengatakan sebagian besar produk vape sekali pakai yang beredar di pasar ternyata tidak terdaftar dan membayar cukai. Dampak kesehatan yang ditimbulkan produk ini juga berpotensi lebih besar karena banyak dikonsumsi anak-anak.
"Mereka tidak bayar cukai dan dijual kepada anak di bawah umur," katanya, dikutip pada Jumat (15/3/2024).
Recto menuturkan pengaturan penjualan vape sekali pakai lebih sulit daripada produk rokok elektrik lainnya. Menurutnya, mayoritas produsen vape sekali pakai bahkan tidak terdaftar di Kementerian Perdagangan dan Perindustrian sehingga otomatis tidak membayar cukai.
Vape sekali pakai merupakan perangkat yang sudah terisi dengan cairan dan tidak dapat diisi ulang. Peredarannya berkembang pesat karena ditawarkan dengan harga murah di marketplace, yakni berkisar PHP120 hingga PHP430 atau sekitar Rp33.750 hingga Rp121.000 per unit.
Di sisi lain, pemerintah telah mengatur pengenaan cukai senilai PHP52 atau Rp14.600 per mililiter untuk garam nikotin—cairan yang banyak dipakai vape sekali pakai. Untuk varian nikotin freebase konvensional, tarif cukainya lebih rendah, yaitu PHP60 atau Rp16.880 per 10 mililiter.
Recto menyebut pengenaan cukai atas cairan vape tidak semata-mata untuk menambah penerimaan negara. Lebih dari itu, pengenaan cukai juga bertujuan untuk membuat harga vape lebih mahal sehingga dapat mengendalikan konsumsinya.
"Seharusnya harga vape sekali pakai tidak kurang dari PHP3.000 [sekitar Rp843.950]," ujarnya.
Rencana pelarangan vape sekali pakai mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Kementerian Kesehatan menyatakan semua jenis vape, termasuk vape sekali pakai, memiliki bahaya yang sama dengan rokok.
Penggunaan vape dinilai meningkatkan risiko kesehatan yang signifikan termasuk cedera paru-paru, kecanduan nikotin, serta penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
Selain kesehatan, penggunaan vape sekali pakai juga berpotensi merusak lingkungan karena menggunakan plastik dan baterai yang tidak mudah didaur ulang atau terurai sehingga mencemari air dan tanah.
Di sisi lain, 3 senator turut menyatakan dukungan melarang vape sekali pakai. Ketiganya ialah Pia Cayetano, JV Ejercito, dan Christopher Go.
"Mereka tidak membayar cukai sehingga jelas itu merupakan pelanggaran hukum. Vape sekali pakai ini akan dianggap barang selundupan sehingga lebih baik dilarang saja," ujar Ejercito seperti dilansir gmanetwork.com. (rig)