AMMAN, DDTCNews – Baru-baru ini pemerintah Yordania menetapkan pajak tambahan sebesar 16% bagi para pemilik dan pengguna pusat kebugaran (gym). Kendati demikian, aturan baru tersebut mendapat penolakan dari para pemilik gym.
Salah seorang pemilik gym, Ahmad Ismail mengatakan aturan baru tersebut membuat orang-orang tidak mau mendaftar jika biaya program registrasi dan pelatihan meningkat karena adanya pajak tambahan.
“Kita harus menghasilkan keuntungan, membeli mesin baru, dan sekarang harus ditambah dengan membayar pajak tambahan. Hal ini sangat tidak logis karena tarif pajaknya terlalu tinggi dan jelas akan menciptakan lebih banyak masalah,” ujarnya dalam sebuah wawancara, Minggu (21/5).
Berdasarkan data dari Pusat Nasional, tingkat obesitas di Yordania terbilang sangat tinggi. 82% wanita dan 80% pria di Yordania terserang penyakit diabetes. Tidak hanya itu, setiap tahunnya sekitar 10% masyaralat di Yordania meninggal karena diabetes.
Salah seorang anggota gym Amal Haddad mengatakan alasan orang-orang pergi ke tempat gym adalah tidak adanya ruang umum yang dapat digunakan untuk fasilitas berolahraga. Oleh sebab itu, banyak warga Yordania yang pergi ke tempat gym untuk berolahraga.
Sementara itu, salah seorang karyawan di sebuah gym di Amman, Marlene Abdallat mengatakan bahwa sebagian orang datang ke tempat gym untuk menghabiskan waktu senggang dan menghilangkan stress.
“Ini salah satu kegiatan yang bisa mengurangi stres dan kecemasan. Orang-orang datang ke sini selama beberapa jam rata-rata untuk mendinginkan pikiran serta berolahraga untuk mencapai tujuan yang lebih baik,"tuturnya seperti dikutip dalam jordantimes.com.
Ia menambahkan segala usia datang untuk berolahraga di tempat gym. Dengan adanya pajak tambahan ini diperkirakan dapat membatasi jumlah pengguna gym dan justru akan meningkatkan risiko kesehatan. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.