Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berolah raga saat menjalani isolasi di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Selasa (1/12) setelah melakukan tes usap PCR pada Senin (30/11) dan saat ini menjalani isolasi mandiri tanpa didampingi keluarga. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
JAKARTA, DDTCNews – Pemprov DKI Jakarta dan DPRD menyepakati target pendapatan asli daerah (PAD) pada APBD 2021 mencapai Rp51,89 triliun atau 72% dari target pendapatan daerah secara keseluruhan senilai Rp72,18 triliun.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Rasyidi HY berharap Pemprov DKI dapat berupaya keras mencapai target tersebut. Adapun belanja daerah ditetapkan senilai Rp72,96 triliun yang di antaranya adalah belanja operasional senilai Rp57,45 triliun.
"Komisi C merekomendasikan dalam hal ini Kepala Bapenda dan Kepala BPKD untuk sungguh-sungguh menjalankan rencana strategi dan kebijakan pendapatan daerah yang telah disampaikan Gubernur [Anies Baswedan]," katanya dalam laman resmi DPRD DKI, Senin (7/12/2020).
Kemudian, penerimaan pembiayaan ditetapkan Rp12,09 triliun yang disokong oleh SiLPA tahun 2020 senilai Rp2,02 triliun dan penerimaan pinjaman daerah Rp9,98 triliun. Adapun total penyertaan modal daerah (PMD) yang dianggarkan mencapai Rp10,99 triliun.
Selanjutnya, empat komisi lainnya dari DPRD juga memberikan rekomendasi khusus di antaranya seperti Komisi A DPRD menyarankan Pemprov DKI untuk mendukung pendanaan gugus tugas Covid-19 pada level RT dan RW.
Selanjutnya, Komisi B DPRD meminta Pemprov DKI untuk memprioritaskan program-program yang terkait langsung dengan pelayanan masyarakat dan peningkatan PAD. Pemprov DKI juga diminta untuk menjalankan program pengendalian banjir.
Komisi E DPRD merekomendasikan pemprov untuk mengoptimalkan layanan kesehatan bagi warga sejalan dengan standar minimum Kemenkes seperti penurunan waktu tunggu, peningkatan pelayanan tenaga kesehatan, serta peningkatan kompetensi tenaga medis dan nonmedis. (rig)