MAKASSAR, DDTCNews - Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan telah menghimpun pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp1,14 triliun, atau 54% dari target tahun ini senilai Rp2,1 triliun.
Plt Kepala Bapenda Makassar Andi Asminullah menilai kinerja PAD sebesar 54% dari target itu merupakan pencapaian positif. Adapun penerimaan pajak daerah menyumbang Rp940 miliar, atau 82% dari total realisasi PAD.
"Jika pada 2024 ditetapkan Rp1,6 triliun maka pada 2025 naik menjadi Rp2,1 triliun atau bertambah sekitar Rp500 miliar," katanya, dikutip pada Senin (25/8/2025).
Andi menilai kenaikan target tersebut menuntut pemkot untuk bekerja lebih optimal dalam menggali dan memaksimalkan potensi sumber penerimaan daerah. Hingga saat ini, dia menilai kinerja setoran pajak daerah yang menjadi kontributor utama PAD sudah cukup baik.
Namun, dia mengakui masih ada beberapa jenis pajak yang setorannya melonjak secara musiman. Contoh, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) yang baru akan melonjak pada Oktober atau November nanti.
Andi memerinci sektor pajak hotel, restoran, dan hiburan menjadi penyumbang terbesar kas daerah dengan capaian Rp380 miliar. Disusul, setoran PBB-P2 yang terealisasi Rp275 miliar.
Dia mengeklaim pemkot telah menyiapkan sejumlah strategi guna mengoptimalisasi penerimaan pajak. Salah satunya ialah memanfaatkan teknologi untuk sistem pembayaran pajak, menggencarkan sosialisasi, dan melakukan penindakan supaya mencegah kebocoran pajak daerah.
Andi berharap langkah-langkah tersebut tidak hanya mendongkrak penerimaan pajak serta PAD, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Dengan demikian, target PAD tahun ini bisa tercapai.
"Selama seluruh perangkat daerah bergerak bersama dan masyarakat turut mendukung, kami yakin PAD 2025 bisa menjadi salah satu capaian terbaik Kota Makassar," ujarnya seperti dilansir inikata.co.id. (rig)