KAMBOJA

Pulihkan Sektor Penerbangan, PM Pangkas Tarif Pajak Maskapai Domestik

Dian Kurniati
Senin, 17 Maret 2025 | 12.30 WIB
Pulihkan Sektor Penerbangan, PM Pangkas Tarif Pajak Maskapai Domestik

Ilustrasi. Pilot mendaratkan pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (/28/7/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU

PHNOM PENH, DDTCNews - Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengumumkan telah meringankan beban pajak pada maskapai penerbangan domestik.

Hun Manet mengatakan tarif pajak pada maskapai domestik telah dipangkas menjadi hanya 2%, dari yang selama ini mencapai 14%. Menurutnya, kebijakan ini bertujuan mempercepat pemulihan pada sektor penerbangan, yang mengalami guncangan berat saat pandemi.

"Beberapa hari yang lalu, saya menurunkan tarif pajak untuk maskapai penerbangan domestik dari 14% menjadi 2%, serta akan menyiapkan beberapa kebijakan lain untuk meringankan beban sektor-sektor penting, seperti pariwisata," katanya, dikutip pada Senin (17/3/2025).

Hun Manet mengatakan pandemi Covid-19 telah menghantam sektor penerbangan dengan keras karena mobilitas manusia mendadak terhenti. Dampak dari tekanan pada sektor penerbangan bahkan masih terasa sampai sekarang.

Guna mengatasi tantangan tersebut, pemerintah Kamboja telah memberikan sejumlah insentif, termasuk insentif pajak. Pada September 2024, pemerintah juga sudah mengumumkan perpanjangan pemotongan tarif pajak dan insentif pajak khusus bagi maskapai penerbangan hingga 2027.

Dia menyebut pemberian insentif fiskal ini memang akan berpengaruh terhadap kinerja penerimaan negara. Namun, berbagai agenda pemerintah dipastikan tetap berjalan sesuai rencana.

"Meskipun pemberian insentif menyebabkan pemerintah kehilangan penerimaan, pemerintah tetap harus melakukan upaya untuk memastikan sektor swasta tetap bertahan," ujarnya dilansir khmertimeskh.com.

Otoritas Penerbangan Sipil melaporkan terdapat 3 bandara internasional di Kamboja yang melayani penerbangan internasional ke 12 negara serta kawasan administratif khusus Hong Kong dan Taiwan. Di negara tersebut, terdapat 5 maskapai lokal dan 26 maskapai internasional yang beroperasi.

Pada 2024, total penumpang yang dilayani maskapai penerbangan mencapai 6,24 juta orang atau sudah tumbuh 22% dari tahun sebelumnya. Angkutan barang melalui udara juga tumbuh 40% menjadi 77.800 ton pada tahun lalu.

Total penerbangan yang dioperasikan pada 2024 mencapai 58.354 penerbangan, atau naik 14% dibanding tahun sebelumnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.