Ilustrasi.
CANBERRA, DDTCNews – Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengumumkan rencana Australia untuk memperluas kapasitas dan jumlah kemitraan perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B).
Paling tidak ada 10 perjanjian baru yang sedang dijajaki pemerintah Australia saat ini. Salah satunya adalah revisi P3B dengan India. Selain itu, perjanjian baru juga segera disepakati antara Australia dengan Luksemburg, Islandia, Portugal, dan Slovenia.
"Pembaruan tax treaty ini diharapkan dapat menstimulus integrasi ekonomi khususnya dari sektor perdagangan dan penanaman modal asing," jelas Josh dikutip dari lexology.com, Jum’at (1/10/2021).
Teranyar, Australia menyepakati 2 tax treaty penting yakni dengan Israel pada 2020 dan Jerman pada 2017. Dengan demikian negara pemilik Sydney Opera House tersebut telah memiliki 45 P3B. Angka itu tentunya akan terus bertambah karena pernyataan yang diberikan Josh.
Langkah negara kanguru untuk meningkatkan P3B dinilai sangat tepat. Upaya mendorong perluasan tax treaty juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memodernisasi dan mendukung peningkatan kapasitas perjanjian yang sudah disepakati.
Pemerintah bahkan memberikan kesempatan bagi publik untuk memberikan masukan terhadap perjanjian yang tengah digodok. Masyarakat dapat menyampaikan opininya hingga 31 Oktober 2021.
Perlu diketahui pula bahwa Australia menjadi salah satu pendukung utama dari instrumen pajak multilateral. Instrumen tersebut sebagian besar berlaku dalam setiap P3B.
Adapun instrumen yang digadang-gadang segera hadir berkaitan dengan badan usaha tetap, pembatasan dari fasilitas perjanjian, prosedur persetujuan bersama (MAP), penyelesaian sengketa atau arbitrase, dan sejumlah instrumen lain. (tradiva sandriana/sap)