PMK 99/2018

Angsuran PPh Pasal 25 Nihil, Wajib Pajak Tak Perlu Lapor SPT Masa PPh

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 November 2022 | 10:45 WIB
Angsuran PPh Pasal 25 Nihil, Wajib Pajak Tak Perlu Lapor SPT Masa PPh

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak dapat dibebaskan dari kewajiban melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25.

Sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 10 ayat (4) PMK 99/2018, Ditjen Pajak (DJP) menjelaskan terdapat wajib pajak yang dikecualikan dari kewajiban melapor SPT Masa PPh Pasal 25. Wajib pajak tersebut adalah yang memiliki angsuran PPh Pasal 25 nihil.

“Pasal 10 ayat (4) PMK 99/2018 menyebutkan bahwa, wajib pajak dengan angsuran PPh Pasal 25 nihil dikecualikan dari kewajiban pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25,” tulis DJP melalui akun Twitter @kring_pajak, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga:
DJP Bakal Tunjuk Wajib Pajak, Uji Coba Kesiapan Coretax System

Hal ini dijelaskan oleh DJP untuk merespons pertanyaan yang diajukan wajib pajak. Seorang wajib pajak bertanya mengenai kewajiban pelaporan SPT Masa PPh 25 dalam hal telah mendapat persetujuan pengurangan angsuran PPh Pasal 25 menjadi nihil dari kantor pelayanan pajak (KPP) terdaftar.

“Kami mendapat persetujuan pengurangan angsuran PPh 25 menjadi 0 [nihil] dari KPP kami. Apakah angsuran PPh 25 Nihil ini wajib dilaporkan per masanya? Jika wajib lapor bagaimana cara lapornya?” tanya wajib pajak kepada DJP.

Seperti diketahui, angsuran PPh Pasal 25 dalam UU PPh s.t.d.t.d. UU 7/2021 tentang HPP dijelaskan sebagai angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulan. Kemudian, diatur pula terkait cara menghitung besarnya angsuran yang harus dibayarkan wajib pajak.

Baca Juga:
Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar setiap bulan dihitung dari PPh terutang menurut SPT Tahunan PPh yang dikurangi oleh dua hal. Pertama, dikurangi dengan PPh yang telah dipotong atau dipungut pihak lain seperti PPh Pasal 21, Pasal 23 dan Pasal 22.

Kedua, dikurangi dengan PPh yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan, yakni PPh Pasal 24. Kemudian, setelah dikurangkan akan dibagi 12 bulan atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak. (Fauzara Pawa Pambika/sap)

Hai, Kak. Pasal 10 ayat (4) PMK-9/2018 menyebutkan bahwa, Wajib Pajak dengan angsuran PPh Pasal 25 nihil dikecualikan dari kewajiban pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25
Tks*Aani

— #PajakKitaUntukKita (@kring_pajak) November 15, 2022

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP Bakal Tunjuk Wajib Pajak, Uji Coba Kesiapan Coretax System

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 14:25 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pendaftaran NPWP OP Bisa Ditolak Jika Data NIK Berstatus Wanita Kawin

Selasa, 23 April 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ubah Status PTKP, Karyawan Perlu Serahkan Surat Pernyataan Tanggungan

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP Bakal Tunjuk Wajib Pajak, Uji Coba Kesiapan Coretax System

Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah