Ilustrasi. (DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pencairan gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil (PNS), pegawai pemerintah non-PNS, prajurit TNI, anggota Polri, dan pensiunan sudah mencapai Rp13,57 triliun per Senin siang (10/8/2020).
"Gaji ke-13 dibayarkan mulai hari ini tangga 10 Agustus, sesuai kesiapan administrasi dan regulasi dari pemerintah pusat, dan Perkada (peraturan kepala daerah) untuk pemda," katanya melalui konferensi video, Senin (10/8/2020).
Gaji ke-13 tersebut telah dicairkan senilai Rp13,57 triliun kepada PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri pada pemerintah pusat, serta pensiunan. Menurutnya, jumlah penerima gaji ke-13 akan terus bertambah, termasuk pada PNS di daerah.
Dari Rp13,57 triliun tersebut, lanjut Sri Mulyani, sekitar Rp5,47 triliun untuk gaji ke-13 PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri pada pemerintah pusat. Sementara untuk pensiunan senilai Rp8,1 triliun.
“Secara persentase, nilai itu setara 91,5% dari total anggaran Rp14,83 triliun,” tutur Menkeu.
Sri Mulyani menambahkan PNS dan pensiunan di daerah juga akan segera memperoleh gaji ke-13 setelah Kepala Daerah menerbitkan Perkada. Sementara itu, gaji ke-13 untuk PNS di pemerintah pusat diatur melalui PMK No.106/PMK.05/2020.
Gaji ke-13 hanya diterima PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri golongan III ke bawah atau setara. Sementara pejabat negara termasuk presiden, wakil presiden, menteri, anggota DPR, anggota MPR, serta pejabat eselon I dan eselon II, dikecualikan tahun ini.
Komponen gaji ke-13 untuk PNS, anggota TNI/Polri meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan/umum. Sementara pada pensiunan, gaji ke-13 meliputi pensiun pokok, tunjangan keluarga, dan/atau tunjangan tambahan penghasilan.
Untuk calon PNS, gaji ke-13 yang diberikan meliputi 80% dari pokok PNS, tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan atau tunjangan umum. Gaji ke-13 tersebut diberikan paling banyak sebesar penghasilan pada Juli 2020. (rig)