TAIWAN

Tiru Prancis, Ada Gerakan 'Rompi Kuning' di Taiwan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 27 Desember 2018 | 17:48 WIB
Tiru Prancis, Ada Gerakan 'Rompi Kuning' di Taiwan

TAIPEI, DDTCNews – Ribuan warga melakukan unjuk rasa menuntut pemerintah segera melakukan reformasi pajak. Gedung Kementerian Keuangan menjadi sasaran geruduk para demonstran.

Menggunakan atribut rompi kuning, terinsiprasi oleh aksi serupa di Prancis, massa menyerukan agar reformasi pajak segera digulirkan. Sistem yang berlaku saat ini dinilai tidak lagi merepresentasikan rasa keadilan.

“Aksi ini bertujuan menekan pemerintah Taiwan untuk membuat sistem pajak lebih transparan,” kata juru bicara aksi Wang, seperti dilansir dari WSFA, Kamis (27/12/218).

Baca Juga:
Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Setidaknya terdapat tiga tuntutan dalam aksi yang terilhami demo serupa di Prancis beberapa waktu lalu. Pertama, tuntutan adanya tarif pajak yang lebih rendah. Kedua, penyelesaian sengketa pajak secara adil. Ketiga,transparansi dalam sistem pajak.

Aksi demo ini juga memprotes kebijakan pajak yang dijalankan oleh Presiden Tsai Ing-wen yang dinilai menghambat masuknya investasi asing ke Taiwan. Transparansi juga menjadi masalah karena tidak jelasnya alasan pemerintah menunda kebijakan pengecualian dalam pungutan pajak.

"Kami berharap Presiden Tsai Ing-wen akan mendengarkan keluhan masyarakat dan memberikan konsesi seperti yang dilakukan Emmanuel Macron [Presiden Prancis],” imbuhnya.

Baca Juga:
Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Seperti diketahui, para demonstran dalam gerakan ‘Rompi Kuning’ di Prancis menuduh Emmanuel Macron telah mengabaikan rakyat kecil. Beberapa di antara mereka juga menyerukan agar Macron mengundurkan diri.

Meningkatnya ketidakpuasan masyarakat Taiwan atas pungutan pajak yang dilakukan pemerintah menimbulkan satu kekhawatiran baru akan adanya aksi sosial boikot bayar pajak. Hal ini sudah terasa dengan bermunculannya spanduk protes yang bertuliskan ‘Anti-Tax authority’. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati