ANGGARAN NEGARA

Terlalu Tinggi, Anggaran K/L Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 Juli 2016 | 13:35 WIB
Terlalu Tinggi, Anggaran K/L Dipangkas

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berencana memotong anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 usai melakukan evaluasi sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.

Direktur Jenderal Anggaran Askolani menyatakan hasil evaluasi menunjukkan belanja operasional K/L tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2015 lalu. Askolani menilai pengeluaran itu harus dikurangi lantaran sudah terlalu tinggi.

"Pak Presiden itu tidak mau belanja K/L lebih banyak untuk operasional yang manfaat ekonominya tidak maksimal, misalnya saja seperti perjalanan dinas,” ujar Askolani beberapa waktu lalu seperti dikutip laman Kementerian Keuangan.

Baca Juga:
Laporan Itjen Kemenkeu: Masih Ada Pembayaran Tukin Ganda Pegawai K/L

Menurut Askolani, pemotongan belanja masih dalam batas yang wajar. Beberapa sektor yang menjadi target pemangkasan antara lain belanja rapat, perjalanan dinas, konsinyering dan kegiatan rutin lainnya.

"Kalau bangun gedung yang memang tidak perlu tidak usah dulu. Beli kendaraan kalau tidak mendesak, tidak usah dulu," imbuhnya.

Pemangkasan ini sejalan dengan upaya pemerintah yang menghemat anggaran melalui pendekatan money follow program. Konsep ini akan mulai diterapkan dalam penyusunan APBN 2017.

Baca Juga:
Realisasi Belanja Bansos Naik 220,85% pada Januari 2024, Data Kemenkeu

Money follow program yang berbasis outcome ini akan lebih mengarahkan alokasi anggaran untuk program atau kegiatan prioritas yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

Sebagai informasi, defisit anggaran semester I tahun 2016 melebar hingga mencapai Rp230 triliun lantaran realisasi belanja pemerintah tidak diimbangi dengan penerimaan yang mencukupi baik dari sektor perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan