Salah satu tempat praktik produksi rokok ilegal yang berhasil dibongkar. (foto: europol.europa.eu)
AMSTERDAM, DDTCNews – Interpol melakukan koordinasi dengan kepolisian Belanda dan Polandia membongkar praktik produksi rokok ilegal yang menggerus penerimaan pajak.
Hasil operasi di kedua negara tersebut berhasil mengamankan 30 orang dan menyita 30 ton tembakau siap produksi. Petugas juga mengamankan 5,4 juta batang rokok ilegal siap edar untuk pasar Eropa.
"Para tersangka adalah anggota dari geng kejahatan yang terorganisasi. Mereka yang membanjiri pasar Eropa dengan jutaan rokok palsu ilegal," tulis keterangan Interpol, dikutip pada Kamis (29/4/2021).
Interpol menjelaskan operasi penegakan hukum dimulai dari Belanda. Ada 2 pabrik rokok ilegal, Schaijk dan Heerlen, yang berhasil dibongkar pada akhir Maret 2021. Polisi menyebut kapasitas pabrik ilegal tersebut mampu memproduksi lebih dari 1 juta batang rokok per hari.
Dengan demikian, pemerintah Belanda kehilangan potensi penerimaan pajak senilai €234.000 (sekitar Rp4 miliar) per hari dari aktivitas setiap pabrik rokok ilegal tersebut. Polisi Belanda menangkap 21 orang warga Polandia dan Ukraina yang bekerja di kedua pabrik tersebut.
"Barang bukti yang disita sebanyak 5,4 juta rokok palsu dan 40 ton tembakau mentah dan 800 kilogram tembakau jenis hookah," terangnya.
Penggerebekan pabrik rokok ilegal di Belanda kemudian dikembangkan dengan operasi di Polandia. Tahap kedua dilakukan pada pertengahan April untuk membongkar dalang kriminal peredaran rokok ilegal di Eropa.
Hasil operasi berhasil mengamankan 9 orang dan menyita 50 ton tembakau serta mesin yang digunakan untuk produksi rokok. Polisi juga menyita senjata api, seragam polisi palsu, alat komunikasi radio, dan perangkat pengacau sinyal.
"Penggerebekan kedua diperkirakan kerugian yang dialami Pemerintah Polandia lebih dari 52 juta zloty Polandia [sekitar Rp198 miliar]," ungkap Interpol, seperti dilansir occrp.org. (kaw)