KINERJA PERDAGANGAN

Surplus Neraca Dagang Berlanjut, BI: Ketahanan Eksternal Makin Kuat

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 November 2022 | 18:25 WIB
Surplus Neraca Dagang Berlanjut, BI: Ketahanan Eksternal Makin Kuat

Pekerja menggunakan alat berat saat memindahkan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/8/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Neraca perdagangan Indonesia melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020. Per Oktober 2022, neraca perdagangan tercatat surplus US$5,67 miliar, lebih tinggi dari capaian pada September senilai US$4,97 miliar. Secara keseluruhan, nilai surplus neraca perdagangan Januari-Oktober 2022 mencapai US$45,52 miliar.

Bank Indonesia (BI) memandang kinerja positif ini berkontribusi dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Bank Indonesia memastikan untuk menjaga sinergi dengan pemerintah untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi nasional.

"Surplus neraca dagang Oktober 2022 bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas dan perbaikan defisit neraca perdagangan migas," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam siaran pers, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga:
Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Pada Oktober 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat US$7,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$7,08 miliar. Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar US$23,43 miliar, di tengah penurunan impor nonmigas.

Erwin melanjutkan, tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO, bahan bakar mineral termasuk batubara. Penguatan ini disebutnya didukung oleh penguatan kebijakan pemerintah dan harga komoditas global yang masih tinggi.

Selain itu, ekspor produk manufaktur, termasuk besi dan baja, juga tercatat meningkat. Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, India, dan Amerika Serikat masih tetap kuat dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.

Impor nonmigas meskipun sedikit menurun sesuai dengan pola musimannya tetapi tetap tinggi sejalan dengan terus berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun dari US$2,12 miliar pada September 2022 menjadi US$1,99 miliar pada Oktober 2022, seiring dengan kenaikan ekspor migas dan penurunan impor migas. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Selasa, 16 April 2024 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Bebas Utang Pajak Jadi Syarat Penunjukan Mitra Utama Kepabeanan

Minggu, 14 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Solusi Atasi Notifikasi ‘BPS SPT Sebelumnya Belum Ada’, Begini Caranya

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan