PMK 164/2023

Sampaikan Surat Pernyataan, WP OP UMKM Bisa Bebas Pemotongan PPh Final

Muhamad Wildan | Rabu, 10 Januari 2024 | 10:30 WIB
Sampaikan Surat Pernyataan, WP OP UMKM Bisa Bebas Pemotongan PPh Final

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak orang pribadi UMKM dengan omzet belum mencapai Rp500 juta dalam setahun tidak dikenai pemotongan/pemungutan PPh final UMKM sebesar 0,5% apabila bertransaksi dengan pemotong/pemungutan.

PMK 164/2023 mengatur pemotongan/pemungutan PPh final 0,5% dilakukan terhadap wajib pajak UMKM yang menyerahkan surat keterangan (suket) PP 55. Namun, pemotongan/pemungutan PPh final UMKM tidak berlaku terhadap wajib pajak orang pribadi dengan omzet tertentu.

"Pemotong atau pemungut PPh…tidak melakukan pemotongan/pemungutan PPh terhadap wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu…atas transaksi…penjualan barang atau penyerahan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto atas penghasilan dari usaha tidak melebihi Rp500 juta," bunyi Pasal 8 ayat (2) PMK 164/2023, dikutip pada Rabu (10/1/2024).

Baca Juga:
Coretax DJP: Edukasi, Pemeriksaan, hingga Penegakan Hukum Terintegrasi

Agar tidak dikenai pemotongan/pemungutan, wajib pajak orang pribadi UMKM harus menyampaikan surat pernyataan yang menyatakan peredaran bruto pada saat dilakukan pemotongan/pemungutan belum melebihi Rp500 juta.

Format surat pernyataan bahwa peredaran bruto wajib pajak orang pribadi UMKM belum melebihi Rp500 juta sudah terlampir dalam Lampiran PMK 164/2023. Surat pernyataan ini nantinya berperan sebagai pengganti suket.

Meski tidak memotong/memungut PPh final UMKM ketika bertransaksi dengan wajib pajak orang pribadi UMKM tersebut, pemotong/pemungut tetap wajib menerbitkan bukti potong/pungut dengan nilai PPh nihil.

Baca Juga:
Dekati Implementasi Penuh NPWP 16 Digit, Belum Ada Update e-Faktur

Bila wajib pajak orang pribadi UMKM yang menyampaikan surat pernyataan sesungguhnya memiliki peredaran bruto di atas Rp500 juta dalam 1 tahun pajak maka wajib pajak tersebut harus menyetorkan sendiri PPh final yang seharusnya dipotong/dipungut sesuai dengan bulan dilakukannya penjualan barang atau penyerahan jasa.

Untuk diperhatikan, PMK 164/2023 telah diundangkan pada 29 Desember 2023 dan mulai berlaku pada tanggal tersebut.

Sebagai informasi, fasilitas omzet Rp500 juta tidak kena pajak telah diberikan sejak 2022 kepada wajib pajak orang pribadi UMKM sesuai dengan UU HPP.

Baca Juga:
Penghitungan PPh Pasal 21 atas Jasa Sehubungan dengan Pekerjaan Bebas

Fasilitas itu berlaku bagi wajib pajak orang pribadi UMKM yang memenuhi kewajiban pembayaran pajaknya menggunakan skema PPh final UMKM dengan tarif sebesar 0,5%.

Dengan adanya fasilitas tersebut, wajib pajak orang pribadi UMKM membayar PPh final dengan tarif sebesar 0,5% atas bagian omzet di atas Rp500 juta hingga Rp4,8 miliar dalam 1 tahun pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 03 Mei 2024 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Dekati Implementasi Penuh NPWP 16 Digit, Belum Ada Update e-Faktur

Jumat, 03 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Begini Penentuan Tempat Tinggal saat Pendaftaran NPWP Orang Pribadi

Jumat, 03 Mei 2024 | 10:15 WIB LAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Bea Cukai Terima 6.637 Permohonan Keberatan Selama Kuartal 1/2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Begini Proyeksi OECD soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 dan 2025

Jumat, 03 Mei 2024 | 09:00 WIB TARIF BEA KELUAR CPO

Tarif Bea Keluar CPO Tetap US$52 per Ton pada Bulan Ini

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:00 WIB BERITA PERPAJAKAN HARI INI

Sri Mulyani Atur Ulang Pemberian Premi di Bidang Bea dan Cukai