Kampus WU Vienna, Austria
BULAN puasa dan lebaran tahun ini terasa berbeda. Adanya pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat di seluruh penjuru dunia untuk tetap stay at home dan menahan diri untuk tidak mudik.
Tidak terkecuali bagi penulis, Senior Specialist of Transfer Pricing Services DDTC Rahmat Muttaqin, yang saat ini sedang menempuh studi S2 International Tax Law di WU Vienna, Austria dengan beasiswa penuh dari DDTC. Studi ini merupakan bagian dari program  Human Resources Development Programme (HRDP) DDTC dan berlangsung selama hampir satu tahun, sampai dengan bulan Juni 2020.
Tesis tahun ini mengangkat tema Hybrid Entities in Tax Treaty Law, di mana penulis mengambil topik Hybrid Entities in the Pre-BEPS Era: Impact of the OECD Partnership Report.
Bagi penulis sendiri, mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan tesis selama bulan puasa di tengah pandemi merupakan hal yang cukup menantang. Di Austria sendiri, bulan puasa tahun ini bertepatan dengan musim semi sehingga lama waktunya berpuasa adalah sekitar 16 hingga 17 jam.
Biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya, KBRI Wina secara rutin mengadakan buka puasa bersama dan salat Idul Fitri berjamaah. Namun begitu, walaupun jumlah kasus aktif COVID-19 di Austria telah menurun dan kurva sudah melandai, masyarakat tetap dilarang untuk berkumpul lebih dari sepuluh orang hingga setidaknya akhir Mei 2020. Hal ini mengharuskan KBRI Wina untuk meniadakan salat Idul Fitri berjamaah di tahun ini.
Meskipun salat Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing, tetapi hal ini tidak mengurangi esensi dari hari kemenangan itu sendiri. Terlebih, silaturahmi dapat dilakukan melalui daring.
Akhir kata, penulis mengucapkan selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1441 H dan semoga pandemi ini cepat berlalu.