Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara saat Makan Malam Asosiasi Koresponden Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Sabtu (30/4/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Al Drago/WSJ/cfo
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan penghapusan beberapa kebijakan bea masuk atas impor produk dari China yang diberlakukan pada era Presiden Donald Trump.
Relaksasi bea masuk atas barang yang diimpor dari China diperlukan untuk menekan inflasi. Adapun inflasi di AS per April 2022 tercatat mencapai 8,3%.
"Kami sedang melihat kebijakan apa yang akan memiliki dampak paling positif," ujar Biden, dikutip Kamis (12/5/2022).
Biden mengatakan pemerintahannya akan menangani masalah inflasi secara serius agar inflasi tak memberikan dampak terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat kelas menengah bawah.
Menurutnya, tingginya inflasi disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Kedua faktor ini menyebabkan AS mencatatkan inflasi yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Seperti diketahui, era pemerintahan Trump diwarnai dengan perang dagang antara AS dan China. Bea masuk yang tinggi diterapkan oleh Trump untuk meningkatkan pemanfaatan produk domestik AS.
Pada era pemerintahan Biden, AS tercatat masih mempertahankan sebagian besar kebijakan yang diterapkan oleh Trump. China juga tercatat menerapkan bea masuk pembalasan atas beberapa produk AS, khususnya produk pertanian.
AS tercatat mengenakan bea masuk tambahan atas mayoritas barang yang diimpor dari China. Langkah ini membuat harga-harga barang makin mahal mengingat kapasitas produksi industri-industri di AS masih belum mampu memenuhi tingginya permintaan domestik. (sap)