JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melibatkan pengusaha nasional yang ada di daerah dalam menggarap berbagai proyek pembangunan daerah.
Presiden tidak mau BUMN menjadi kontraktor tunggal yang bekerja sendiri tanpa memperhatikan pengusaha yang di daerah lantaran sejatinya ekonomi Indonesia berlandaskan asas gotong-royong.
“Kalau saya ingin 80% itu diserahkan ke swasta tapi banyak yang belum nangkap di BUMN kita,” ujarnya dalam acara silaturahmi dan dialog nasional Ikatan Senior HIPMI di Hotel Rafless, Ciputra World, Jakarta, Jumat (26/8).
Presiden menambahkan saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan besar yang mengarah pada keterbukaan dan kompetisi guna memacu persaingan ekonomi.
Presiden meyakini, dengan keterbukaan dan kompetisi baik swasta maupun BUMN akan sama-sama berkembang menjadi lebih baik.
Ke depan, pemerintah akan membangun super holding BUMN guna mengurangi ketergantungan BUMN terhadap suntikan modal dari pemerintah setiap tahunnya.
“Kalau negara lain bisa, kita juga harus bisa melakukannya,” tambahnya seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet.
Sementara itu, Presiden juga berharap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III/2016 bisa mengalami kenaikan. (Amu)