CHINA

Momentum Tepat, Peluang Penerapan Pajak Properti di China Kian Terbuka

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 Oktober 2021 | 15:30 WIB
Momentum Tepat, Peluang Penerapan Pajak Properti di China Kian Terbuka

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews – Penerapan pajak properti oleh Pemerintah China tampaknya makin terbuka lebar dalam waktu dekat ini setelah gagasan tersebut mengambang selama kurang lebih dua dekade terakhir.

Ekonom utama dari The Economist Intelligence Unit Yue Su mengatakan Presiden China Xi Jinping saat ini memiliki momentum untuk menerapkan pajak properti. Apalagi, presiden juga menyerukan adanya regulasi khusus terhadap orang-orang berpenghasilan tinggi.

“Saya pikir pemerintah pusat telah memilih waktu yang tepat karena perombakan politik terjadi sebelum dan sesudah kongres partai ke-20 tahun depan,” katanya dikutip dari cnbc.com, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga:
Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Selama ini, China tidak mengenakan pajak atas properti. Isu pajak properti sempat mengemuka pada 2003. Namun dalam perkembangannya, hanya kota Shanghai dan Chongqing yang menerapkan pajak properti tersebut.

Penerapan pajak properti juga makin terbuka setelah seorang pejabat dari State Council menyebutkan bahwa penerapan pajak properti akan diberlakukan selama 5 tahun di wilayah tertentu. Harapannya, spekulasi di pasar properti juga bisa ditekan pada tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Moody’s menyebutkan lebih dari 20% pendapatan pemerintah daerah berasal dari penjualan tanah ke pengembang real estat. Apabila pajak properti direalisasikan, pendapatan yang akan diterima diproyeksikan signifikan.

Baca Juga:
Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Di sisi lain, properti menyumbang sekitar 70% hingga 80% dari kekayaan rumah tangga di China dan mendorong sekitar 10% pendapatan rumah tangga. Selain itu, real estate dan sektor terkait lainnya menyumbang setidaknya 25% dari PDB China.

“Pajak properti di China lebih dari sekadar redistribusi kekayaan dari kaya ke miskin, tetapi dari generasi yang lebih tua dan penduduk kota tingkat tinggi [lebih maju] ke yang lain,” ujar Kepala Ekonom China Larry Hu. (rizki/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?

BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?

Kamis, 18 April 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

Kamis, 18 April 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Penghapusan NPWP, Utang Pajak Harus Lunas? Begini Ketentuannya