KTT ASEAN

KTT Asean Rampung, Penggunaan Mata Uang Lokal Segera Terwujud

Redaksi DDTCNews | Kamis, 11 Mei 2023 | 14:19 WIB
KTT Asean Rampung, Penggunaan Mata Uang Lokal Segera Terwujud

Presiden Jokowi dan para pemimpin negara Asean dalam KTT ke-42 Asean. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

LABUAN BAJO, DDTCNews - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asean resmi ditutup pada hari ini. Sejumlah poin kerja sama berhasil disepakati oleh para pemimpin negara Asean. Salah satunya, upaya membangun konektivitas sistem pembayaran lintas negara melalui penggunaan mata uang lokal (local currency transaction/LCT).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penggunaan mata uang lokal sejalan dengan tujuan menjadian Asean sebagai kawasan yang kuat secara ekonomi.

"Implementasi transaksi mata uang lokal, dan konektivitas pembayaran digital antarnegara sepakat untuk diperkuat. Ini sejalan dengan tujuan sentralitas Asean, supaya Asean semakin kuat dan semakin mandiri," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga:
Jokowi: Presiden dan Wapres Terpilih Harus Segera Siap-Siap Bekerja

Penggunaan mata uang lokal dalam transaksi regional juga diharapkan bisa menarik arus investasi asing di kawasan. Local currency transaction diyakini bisa menjadi solusi atas rumitnya transaksi yang multi-currency dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Tak cuma lingkup Asean, LCT sendiri rencananya akan berlaku untuk negara-negara Asean+3, termasuk Jepang, China, dan Korea Selatan. Sebelumnya, LCT baru disepakati oleh 5 negara, yakni Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan Korea Selatan.

Penerapan mata uang lokal nantinya akan dilakukan berbarengan dengan peningkatan infrastruktur sistem pembayaran, perluasan pembayaran digital, pendalaman inklusi keuangan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, sampai perbaikan keamanan siber antarnegara.

Di bidang ekonomi, negara-negara Asean juga sepakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan industri kendaraan listrik. Kerja sama yang akan dijalin mencakup peningkatan infrastruktur dan upaya menarik investasi. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 09:30 WIB KEANGGOTAAN OECD

Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024