UNIVERSITAS DIPONEGORO

Disrupsi Ekonomi Juga Dihadapi Bank Sentral

Redaksi DDTCNews
Selasa, 07 April 2020 | 17.08 WIB
Disrupsi Ekonomi Juga Dihadapi Bank Sentral

Suasana CEO Talks FEB Undip. (feb.undip.ac.id)

SEMARANG, DDTCNews— Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) menggelar CEO Talks di Hall Gedung Laboratorium Kewirausahaan Kampus FEB Undip dengan tema Turning Disruption Into Opportunity: For a Better Indonesia.

CEO Talks ini merupakan salah satu dari rangkaian Dies Natalis Ke-60 FEB Undip. Acara tersebut dihadiri Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Erwin Haryono dan Presiden Indonesia Marketing Academy Augusty Tae Ferdinand.

Erwin mengatakan revolusi industri 4.0 atau digital disruption bukanlah tentang komputer, karena komputer bahkan Internet sudah ada di 3.0. Disruption juga bukan hanya dihadapi oleh bank tapi juga dihadapi oleh bank sentral.

“Yang sekarang terjadi adalah sebuah revolusi di mana format kita dalam berekonomi dilakukan secara digital. Perlu diingat bukan masalah revolusi dari teknologinya, tetapi bagaimana teknologi tersebut dapat menciptakan model bisnis yang baru,” ujarnya di Semarang, Jumat (13/3/2020).

Ia menambahkan jika dilihat dari dunia bisnis saat ini, pesaing dari perusahaan transportasi, retail, media adalah perusahaan teknologi. Misalnya, perusahaan transportasi bersaing dengan perusahaan teknologi seperti ojek online, sementara perusahaan retail bersaing dengan e-commerce.

“Hal ini menunjukkan industri tersebut sudah terdisrupsi bahkan termasuk Indonesia. Indonesia seperti juga Cina sekarang menjadi kasus telaah studi yang bagus, karena digital disruption yang terjadi pada ekonomi ternyata bahkan lebih kuat dibandingkankan dengan negara maju,” katanya.

Menurut Erwin, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor demografi, karena negara maju berdasarkan demografi ageing population di mana orang-orang tua mungkin yang tidak terlalu antusias dengan teknologi. Di Indonesia, struktur demografinya dikuasai anak muda yang antusias dengan hal baru.

Alasan lainnya adalah di negara maju hampir semua orang dewasa memiliki rekening bank, sedangkan di Indonesia berdasarkan data 2017 sekitar 49% penduduk dewasa belum memiliki rekening bank. Karena itu, saat model bisnis baru masuk, dampaknya lebih kuat dibandingkan dengan negara maju.

Augusty menambahkan Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dalam penggunaan Internet. Sekitar 8 jam per hari orang Indonesia menggunakan Internet. Namun, hal itu tidak memengaruhi ekonomi secara signifikan, karena sebagian besar penggunaan Internet untuk bersosialisasi. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.