Ilustrasi. Seorang pekerja menyaksikan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (24/8/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah berharap tren peningkatan kinerja ekspor impor Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kenaikan kinerja ekspor dan impor per Agustus 2021 menjadi sinyal adanya pemulihan ekonomi global. Untuk itu, ia berharap momentum tersebut bisa dimanfaatkan pelaku usaha.
"Dengan implementasi PEN dan kebijakan yang mendukung kinerja ekspor, dunia usaha di Indonesia diharapkan makin mampu memanfaatkan potensi pemulihan ekonomi dunia dan ekspor ke depan," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (17/9/2021).
Untuk diketahui, ekspor per Agustus 2021 mencapai US$21,42 miliar, tumbuh 64% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, nilai impor mencapai US$16,68 miliar, tumbuh 55% dibandingkan dengan kinerja impor pada Agustus tahun sebelumnya.
Secara lebih terperinci, kinerja impor bahan baku mampu tumbuh hingga 60% dengan nilai sejumlah US$12,38 miliar. Adapun nilai impor dari barang modal tercatat meningkat 35% menjadi US$2,41 miliar.
"Peningkatan impor bahan baku merupakan sinyal positif bagi perbaikan industri dalam negeri. Peningkatan impor sini juga menunjukkan bertumbuhnya aktivitas ekonomi domestik seiring dengan perkembangan positif penanganan Covid-19," ujar Febrio.
Ke depan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor melalui perbaikan akses pasar dan pemetaan pasar internasional khususnya pada negara-negara nontradisional. Kerja sama bilateral dan multilateral juga akan terus ditingkatkan.
Dari sisi pembiayaan, pemerintah akan memberikan dukungan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui kredit modal kerja, buyers credit, dan kredit usaha rakyat berorientasi ekspor (KURBE). (rig)