Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso
JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah memastikan kartu prakerja akan diluncurkan pada Jumat pekan ini, sehingga masyarakat yang memenuhi kriteria bisa segera mendaftar program tersebut.
Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pembentukan badan pelaksana (project management office/PMO) kartu prakerja tengah dirampungkan. Namun yang pasti, lanjutnya, presiden meminta peluncuran kartu prakerja dipercepat.
“PMO belum ada, masih diproses. PMO disiapkan siapa saja [anggotanya]. Saya kira Presiden sudah mengarahkan Pak Menko, dan mendorong supaya kartu prakerja sudah bisa soft launching di akhir pekan," katanya di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Jokowi sebelumnya telah meneken Perpres No. 36/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Pra-Kerja. Dalam perpres tersebut, dijelaskan secara detail tata cara pelaksanaan program tersebut.
Dalam perpres tersebut juga mengesahkan Komite Cipta Kerja yang bertugas membentuk dan mengawasi kerja PMO. Adapun Susiwijono diangkat Jokowi sebagai sekretaris Komite Cipta Kerja.
Susiwijono menjelaskan percepatan peluncuran program kartu prakerja ini untuk merespons efek virus Corona terhadap perekonomian. Kartu ini penting lantaran sejumlah industri juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kartu prakerja untuk sementara ini diprioritaskan kepada korban PHK dari sektor usaha yang terdampak virus Corona. Untuk itu, peluncurannya bakal dilangsungkan di tiga provinsi yang paling terdampak wabah yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Bangka Belitung.
Setelah tiga provinsi tersebut, provinsi lainnya yang akan menyusul antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Setelah itu, kartu prakerja akan berlaku secara nasional mulai Agustus 2020.
Pelaksanaan kartu prakerja juga akan melibatkan platform digital seperti Bukalapak hingga Ruang Guru. Nanti, para pekerja korban PHK bisa mendaftgar secara online dan memilih bidang pelatihan yang diinginkan.
Pemerintah juga telah menyiapkan dana Rp10 triliun untuk 2 juta penerima kartu prakerja tahun ini. Program pelatihan berdurasi maksimal tiga bulan, dan diharapkan peserta dapat segera terserap ke bursa kerja.
“Kami mencarikan solusi bagaimana teman-teman yang di-PHK itu bisa mendapatkan kartu prakerja untuk meningkatkan lagi kompetensinya,” ujar Susiwijono. (rig)