KTT ASEAN

Jokowi Pimpin 7 Pertemuan di KTT Asean, Soal Ekonomi Hingga Kepemudaan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 28 April 2023 | 12:30 WIB
Jokowi Pimpin 7 Pertemuan di KTT Asean, Soal Ekonomi Hingga Kepemudaan

Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri memasuki ruang ratas, Kamis (27/4/2023), di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengikuti 8 pertemuan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asean di Labuan Bajo, pada 10-11 Mei 2023 mendatang. Tujuh pertemuan di antaranya akan dipimpin langsung oleh Jokowi.

Seluruh meetings akan mencakup sesi plenary dan retreat, pertemuan IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), pertemuan BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East Asean Growth Area), serta serangkaian pertemuan dengan parlemen, pebisnis, pemuda, dan high level task force yang bertugas menyiapkan visi jangka panjang Asean.

"Jadi total ada 8 pertemuan, 7 pertemuan di antaranya itu akan dipimpin oleh Presiden. Yang BIMP-EAGA itu akan dipimpin oleh PM Malaysia, karena rotasinya memang keketuaan BIMP-EAGA sedang ada di Malaysia,” jelas Menlu Retno Marsudi usai rapat terbatas di Istana Merdeka, dikutip pada Jumat (28/4/2023).

Baca Juga:
Banyak Insentif, Menkeu Harap Ekosistem Kendaraan Listrik Terbentuk

Retno menegaskan Indonesia siap menjadi tuan rumah KTT ke-42 Asean di Labuan Bajo. Seluruh persiapan, ujarnya, sudah on the right track.

Terkait dengan lokasi untuk KTT ke-42, Menlu menyampaikan bahwa pemilihan Labuan Bajo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan destinasi ini secara global.

Mengenai substansi KTT ke-42 ASEAN, Retno menegaskan keketuaan Indonesia tahun 2023 mendorong kawasan Asean yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi Asean. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung yaitu Asean Matters: Epicentrum of Growth.

Baca Juga:
Warga Filipina Ingin Sepeda Motor Listrik Dapat Keringanan Pajak

Keketuaan Indonesia di ASEAN mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, peningkatan ketahanan energi di antaranya adalah pengembangan ekosistem untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.

Menlu menyampaikan, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin Asean saat ini tengah dibahas pada pertemuan tingkat senior official meeting (SOM), yang selanjutnya akan dibahas pada tingkat pertemuan menteri.

"Keketuaan Indonesia juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk kerja sama proyek yang sifatnya konkret, seperti di bidang kesehatan, di bidang ekonomi bersih dengan EV battery, kesehatan dengan one health initiative, kemudian penggunaan local currency," kata Retno. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 12 Mei 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Banyak Insentif, Menkeu Harap Ekosistem Kendaraan Listrik Terbentuk

Selasa, 07 Mei 2024 | 17:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

Senin, 06 Mei 2024 | 17:19 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bisa Hambat Industri Mobil Listrik

BERITA PILIHAN
Senin, 13 Mei 2024 | 18:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Bakal Naikkan Bea Masuk Mobil Listrik China hingga 4 Kali Lipat

Senin, 13 Mei 2024 | 18:17 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Keberatan Lewat e-Objection DJP Online? Ada Validasinya Dulu

Senin, 13 Mei 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Update 2024: Apa Itu Retribusi Daerah dan Jenis-Jenisnya?

Senin, 13 Mei 2024 | 17:30 WIB PENGAWASAN KEPABEANAN

Waduh, Yacht Asal Australia di Banda Neira Diamankan Bea Cukai 

Senin, 13 Mei 2024 | 17:00 WIB PENGAWASAN PAJAK

Alokasi WP Berbasis Kewilayahan, KPP Harus Tentukan Zona Pengawasan

Senin, 13 Mei 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Faktur Pajak Kena Reject Berhari-hari, Pastikan e-Faktur Versi Terkini

Senin, 13 Mei 2024 | 15:00 WIB APLIKASI PAJAK

DJP Jamin Taxpayer Account Management Bakal Mudah Digunakan