KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Dian Kurniati | Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB
Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Wamenkeu Suahasil Nazara.

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai kesehatan APBN perlu dijaga untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi terus berkelanjutan.

Suahasil mengatakan kesehatan APBN ini harus dijaga, baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun pembiayaan. Misalnya soal pendapatan negara, perlu terus dioptimalkan dengan tetap menjaga iklim investasi.

Baca Juga:
Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

"APBN dan APBD yang makin sehat adalah APBN dan APBD yang bisa men-generate, melakukan collection dari pendapatan negara," katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024, Kamis (18/4/2024).

Suahasil dalam paparannya menjelaskan sejumlah strategi optimalisasi pendapatan negara yang akan dilaksanakan pada tahun depan. Beberapa di antaranya yakni reformasi perpajakan melalui implementasi UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Kemudian, ada peningkatan kepatuhan pajak dan basis pajak melalui pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (PSIAP) atau coretax administration system (CTAS). Selain itu, insentif fiskal akan tetap diberikan secara terukur untuk mengakselerasi investasi.

Baca Juga:
Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.262,1 Triliun pada Akhir Maret 2024

Sementara soal belanja, harus dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan. Dalam hal ini, pemerintah antara lain akan mengefisiensi belanja nonprioritas serta mereformasi subsidi dan perlinsos agar lebih tepat sasaran.

"Ini supaya kita miliki fiscal space agar bisa membangun infrastruktur, membuat program perlindungan sosial yang kuat, dan dorong produktivitas," ujar Suahasil.

Adapun mengenai pembiayaan inovatif, juga akan dilakukan dengan tetap menjaga pengelolaan risiko. Hal yang dilaksanakan misalnya mendorong skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang berkelanjutan, serta menguatkan peran sovereign wealth fund (SWF) dan special mission vehicles (SMV). (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 30 April 2024 | 15:30 WIB PENERIMAAN CUKAI

Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

Selasa, 30 April 2024 | 09:00 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.262,1 Triliun pada Akhir Maret 2024

Minggu, 28 April 2024 | 13:00 WIB PENERIMAAN NEGARA

Didorong Dividen BUMN, Setoran PNBP Tumbuh 10 Persen pada Kuartal I

Minggu, 28 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

KEM-PPKF 2025 Sedang Disusun, Begini Catatan DPR untuk Pemerintah

BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Aturan Impor Susu Bakal Direlaksasi untuk Program Susu Gratis Prabowo

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Impor Barang Bawaan Tak Dibatasi, Bea Masuk Tetap Sesuai PMK 203/2017

Rabu, 01 Mei 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Selamat Hari Buruh! Yuk, Pahami Hak dan Kewajiban Perpajakannya

Selasa, 30 April 2024 | 17:44 WIB KERJA SAMA PERPAJAKAN

Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, DJP Teken Kerja Sama dengan TNI

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB PAJAK PENGHASILAN

Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

Selasa, 30 April 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

Selasa, 30 April 2024 | 15:55 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar: Penerimaan Pajak Konstruksi dan Real Estat Tumbuh 25,5%