INDIA

India Pangkas Tarif GST

Kurniawan Agung Wicaksono | Senin, 24 Desember 2018 | 09:00 WIB
India Pangkas Tarif GST

Arun Jaitley, Menteri Keuangan sekaligus Pemimpin Dewan GST India. (foto: The Indian Express)

JAKARTA, DDTCNews – India memangkas tarif goods and services tax (GST) untuk lebih dari 20 jenis produk. Langkah yang dilakukan Dewan GST ini menyusul kalahnya partai pengusung penguasa Perdana Menteri Narendra Modi kalah dalam pemilihan di lima negara bagian.

Keputusan ini diambil oleh Dewan GST dalam pertemuannya ke-31 pada Sabtu (22/12/2018) waktu setempat. Menteri Keuangan India Arun Jaitley, sekaligus Pemimpin Dewan GST mengatakan Tarif pajak baru akan mulai berlaku pada 1 Januari 2019.

Tarif GST beberapa jenis produk seperti monitor TV, tiket bioskop, dan video game turun dari level bracket teratas 28%. Saat ini, bracket teratas hanya dikenakan pada 28 produk seperti AC, semen, dan barang-barang membahayakan (sin goods) seperti produk tembakau dan alkohol.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Otoritas Pajak India Bekukan Rekening Partai Oposisi

“Diputuskan untuk mempertahankan sin goods dan barang-barang mewah di golongan 28%. [Tarif GST] semen dan beberapa onderdil mobil juga masih 28%, mengingat implikasinya pada pendapatan,” kata Jaitley, seperti dikutip dari The Time of India, Senin (24/12/2018).

Untuk tiket bioskop yang memiliki harga lebih dari 100 rupee, tarif GST diturunkan dari 28% menjadi 18%. Sementara, untuk tiket dengan harga hingga 100 rupee mengalami penurunan tarif GST dari 18% menjadi 12%.

State Bank of India memproyeksi akan ada kekurangan sekitar 900 milir rupee (atau sekitar US$12,83 miliar) dalam pengumpulan GST pada tahun fiskal berjalan, terhadap target anggaran yang ditetapkan senilai 12,9 triliun rupee.

Baca Juga:
Negara Ini Siapkan Insentif Pajak untuk Impor Mobil Listrik

Keputusan Dewan GST sejalan dengan penyataan Perdana Menteri Narendra Modi sebelumnya yang mengatakan akan memangkas jumlah produk yang akan dikenakan pajak pada tingkat tertinggi sehingga lebih dari 99% produk akan memiliki tarif 18% atau lebih rendah.

Seperti diketahui, Modi tengah mengincar masa jabatan kedua di tengah frustrasinya pemilih atas penerapannationwide GST yang mendadak pada Juli 2017. Penerapan pajak ini telah berdampak pada hilangnya pekerjaan bagi ribuan pekerja di usaha kecil. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN