KEBIJAKAN PEMERINTAH

Indeks Manufaktur Menurun, Menperin: Industri Masih Ekspansif

Dian Kurniati | Selasa, 02 Maret 2021 | 11:45 WIB
Indeks Manufaktur Menurun, Menperin: Industri Masih Ekspansif

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers, Senin (1/3/2021). (foto: hasil tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews – IHS Markit merilis Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Februari 2021 berada di posisi 50,9. Angka tersebut lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya yang berada pada level 52,2.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai indeks tersebut masih berada dalam level ekspansif, karena tetap di atas 50. Menurutnya, penurunan itu masih wajar setelah PMI Manufaktur Indonesia terus naik dalam 6 bulan sebelumnya.

"Kenapa ada penurunan pada bulan Februari ini, salah satunya wajar, karena pada bulan Februari perusahaan-perusahaan sedang melakukan perencanaan. Jadi mereka belum eksekusi," katanya melalui konferensi video, Senin (1/3/2021).

Baca Juga:
Gaji Anggota Firma atau CV Tak Bisa Dibiayakan, Harus Dikoreksi Fiskal

Agus mengatakan pelaku industri telah berupaya bangkit dari pandemi Covid-19 sejak pertengahan tahun lalu. Memasuki Maret, sambungnya, PMI Manufaktur Indonesia memiliki peluang besar untuk kembali naik.

Apalagi, lanjutnya, pemerintah saat ini telah memberikan berbagai stimulus untuk mendukung pemulihan sektor industri. Misal, pemberian insentif insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP).

Dengan insentif pajak tersebut, konsumsi masyarakat terhadap mobil baru akan meningkat sehingga kinerja industri otomotif ikut pulih. Dengan rantai nilai industri otomotif yang panjang, perbaikan kinerja juga akan dirasakan sektor usaha pendukungnya.

Baca Juga:
Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Ditambah lagi, insentif PPN DTP atas penyerahan rumah tapak dan rumah susun yang akan memulihkan sektor properti. Menurut Agus, dampak insentif itu akan merembet pada 174 industri ikutan dari sektor properti seperti baja, semen, cat, mebel, dan alat rumah tangga, serta 350 industri kecil terkait lainnya seperti kasur, mebel, sapu, dan alat dapur.

"Kami sangat optimistis dan yakin bisa menambah confidence dari para pelaku industri sehingga mendorong mendorong PMI kita kembali naik di atas 51 poin," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M