PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI

Hipmi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Diprediksi Dekati 0%

Redaksi DDTCNews | Selasa, 02 Juni 2020 | 18:02 WIB
Hipmi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Diprediksi Dekati 0%

Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Hipmi Ajib Hamdani. 

JAKARTA, DDTCNews—Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 akan mengalami tekanan berat karena pandemi Covid-19.

Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Hipmi Ajib Hamdani mengatakan kalkulasi Hipmi pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II/2020 tidak lebih dari 1%. Untuk skenario terburuk, geliat ekonomi bisa saja mengalami kontraksi.

“Perkiraan Hipmi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 mendekati 0% dan dengan kondisi terburuk bisa minus,” katanya dalam FDG virtual Hipmi bertajuk 'Kebijakan Fiskal dan Moneter di Tengah Pandemi', Selasa (2/6/2020).

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Ajib menilai dampak Covid-19 sangat terasa kepada perekonomian, apalagi dengan adanya pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah. Meski begitu, kondisi tersebut kini berangsur membaik.

Rencana pemerintah memberlakukan new normal dalam kehidupan masyarakat bisa menjadi cara untuk menjaga perekonomian tetap bergerak positif tahun ini. Namun, hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah.

Ajib menuturkan rumus untuk pemulihan ekonomi adalah dengan mengawal pelaksanaan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran. Bila terealisasi, ekonomi nasional diprediksi bisa tumbuh 2% tahun ini.

Baca Juga:
Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Optimisme itu juga tinggi lantaran pemerintah juga sudah menyiapkan perangkat kebijakan yang lengkap dengan diterbitkannya PP No.23/2020 dan Perpres No. 54/2020 untuk memulihkan perekonomian nasional.

“Ekonomi kita secara kumulatif masih bisa positif asalkan rebound sudah dimulai pada Juli 2020, maka pertumbuhan masih bisa mencapai 2% dengan kebijakan yang terus kita kawal dengan baik,” tutur Ajib.

Dia menambahkan alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp150 triliun harus diarahkan kepada sektor-sektor usaha yang menggerakkan ekonomi di antaranya adalah sektor UMKM.

“Jadi jangan sampai kebijakan pemerintah ini jadi tidak tepat sasaran dan tidak dirasakan UMKM,” tutur Ajib. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara