KEUANGAN NEGARA

Hingga November 2020, SiLPA Melonjak Empat Kali Lipat

Muhamad Wildan | Senin, 21 Desember 2020 | 17:19 WIB
Hingga November 2020, SiLPA Melonjak Empat Kali Lipat

Ilustrasi. Gedung Kementerian Keuangan. (foto: kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tercatat melonjak hingga Rp221,1 triliun pada November 2020, atau empat kali lipat dari realisasi SiLPA pada November 2019 senilai Rp51,6 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kenaikan SiLPA pada November 2020 tersebut tidak terlepas dari kinerja pembiayaan anggaran yang sudah melebihi target APBN 2020 dalam Perpres 72/2020.

"Pembiayaan anggaran sudah mencapai Rp1.104,8 triliun, sudah di atas target Perpres No. 72/2020 sebesar Rp1.039,2 triliun. Akibatnya SiLPA mencapai Rp221,1 triliun," katanya, Senin (21/12/2020).

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Bila diperinci, tampak realisasi pembiayaan anggaran melampaui target akibat kenaikan realisasi pembiayaan utang yang sudah hampir mencapai target. Namun, realisasi investasi hingga November 2020 tercatat masih minim.

Per November 2020, realisasi pembiayaan utang sudah mencapai Rp1.065,1 triliun atau 87,3% dari target. Kemudian, realisasi pembiayaan investasi tercatat masih sejumlah Rp29,6 triliun atau hanya 11,5% dari target.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah akan segera merealisasikan pembiayaan investasi pada akhir tahun ini, terutama dari sejumlah rencana penyertaan modal negara (PMN).

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Sepanjang Desember 2020 ini, setidaknya sudah ada dua peraturan pemerintah (PP) yang diterbitkan pemerintah terkait dengan PMN kepada BUMN yaitu PT Hutama Karya dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Hutama Karya mendapatkan PMN senilai Rp7,5 triliun guna mendukung pembangunan jalan tol Sumatera. Lalu, untuk Bahana ditujukan untuk mendukung penjaminan kredit modal kerja bagi UMKM pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Sementara itu, pembiayaan utang diperkirakan tidak akan bertambah banyak pada Desember 2020 mengingat lelang surat berharga negara (SDN) 2020 dan penarikan pinjaman yang sudah berakhir sejak awal Desember. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP